Dalam fase transisi sosialisme ini ("arogansi proletariat"), kepemilikan pribadi kapitalis harus dihapuskan dan cara produksi yang didasarkan pada perencanaan negara tanpa eksploitasi nasib buruh. Perubahan revolusioner dalam kondisi sosial hanya mungkin jika proletariat memahami mekanisme sosial dan posisinya dalam proses produksi (kesadaran kelas politik) dan mengorganisir dirinya secara internasional sebagai kekuatan politik (gerakan buruh).
Tetap saja kaum buruh itu mengalami alienasi atau ketertinadan, jika kita membaca buku The End of Ideology oleh Daniel Bell : tentang relevansi berkelanjutan dari skema Marxis dari ideologi yang dihasilkan oleh kelas, bahkan dalam versi yang kurang reduksionis yang dikemukakan di sebagian besar "Ideologi dan Utopia". Namun, esainya tentang "Utopia" memang membayangkan hilangnya visi utopis dan ideologis. Fasisme daripada komunisme awalnya mengajukan pertanyaan, sejauh penyederhanaan Fasisme sebagai "ideologi" kelas kapitalis kehilangan kredibilitas. Daniel Bell menyimpulkan "system kapitalisme menang", dan Negara-negara didunia bersifat universal dan hogomen.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H