Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mempertanyakan Tindakan Manusia

7 April 2021   10:15 Diperbarui: 7 April 2021   10:30 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelemahan membaca semacam ini tidak akan terlalu mengganggu jika itu hanyalah ekspresi dari kurangnya pendidikan sekolah di tanah air kita. Tetapi kurangnya keterampilan membaca/membatinkan disengaja:  tentang perolehan lahan masayarakat yang strategis. Anda ingin membuktikan bahwa Anda berada di sisi kanan atau kebenaran. Pandangan dunia sendiri distabilkan dengan mengabaikan, memalsukan, atau membuat karikatur kontra yang menjengkelkan.

Tidak masalah apakah anda menyebutnya "Batalkan Budaya" atau "Kebenaran Politik". Sungguh menyedihkan   keutamaan hermeneutik kebajikan memberi jalan pada kecurigaan umum hermeneutik: Seseorang selalu yakin, baik kanan maupun kiri,  atas bawah, muka belakang, siang malam, benar salah sebagai orang lain adalah orang yang jauh lebih buruk daripada yang ditunjukkan oleh pernyataannya sampai tindakannya. Itulah mengapa manusia  tidak ingin memahaminya lagi.

Namun, jika Anda  mengambil sesuatu dari diri Anda sendiri. Pemahaman yang ditolak membuat Anda tidak bahagia dan mantap, "bersyukur dalam penderitaan, dan ketidakadilan yang tak memiliki waktu". Atau untuk memasukkannya ke dalam modifikasi kalimat oleh Adorno: "Tidak ada bacaan yang benar dalam kalimat yang salah".***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun