Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apa Itu Kebijakan Moneter?

20 Februari 2021   13:27 Diperbarui: 20 Februari 2021   13:29 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uang adalah seperti komoditas lainnya: Ketika jumlahnya lebih banyak, harga uang --- yaitu, tingkat bunga  turun; ketika ada lebih sedikit uang dalam perekonomian, harganya akan naik. Mengontrol jumlah uang dalam perekonomian memungkinkan pemerintah untuk mempengaruhi perekonomian secara langsung.

Bank Sentral; Sebagian besar pemerintah memiliki bank sentral yang mengontrol kebijakan moneter. Di Amerika Serikat, bank sentral disebut Federal Reserve Bank (dikenal sebagai Fed). 

Kekuasaan yang dimiliki bank sentral berbeda-beda di setiap negara bagian. Contoh: Bank Sentral Eropa (ECB) dibentuk sebagai bagian dari pembentukan Uni Eropa. Ini terdiri dari bank utama ditambah bank sentral dari dua puluh lima negara anggota UE. Bank berusaha untuk mengendalikan inflasi di seluruh Uni Eropa melalui kebijakan moneter, khususnya dengan memantau euro.

Federal Reserve Bank, dibuat sebagai bagian dari Perjanjian Baru Franklin Roosevelt untuk mereformasi sistem perbankan Amerika setelah Depresi Besar. Federal Reserve System terdiri dari dua belas cabang Federal Reserve Bank yang berlokasi di seluruh negeri. 

Sistem tersebut diatur oleh Federal Reserve Board, sekelompok orang yang ditunjuk oleh presiden Amerika Serikat dan Senat untuk menentukan kebijakan perbankan nasional, termasuk menetapkan suku bunga. The Fed bertanggung jawab atas sejumlah fungsi, termasuk: [1] Menyesuaikan suplai uang dan kredit untuk membantu perekonomian; [2]     Memastikan bahwa bank tidak terlalu memaksakan diri; [3]   Memfasilitasi pertukaran uang tunai, cek, dan kredit; [4] Menetapkan suku bunga

Independensi Bank Sentral, Bank sentral memiliki tingkat independensi yang berbeda dari cabang pemerintahan lainnya. Banyak ahli berpendapat bahwa bank sentral harus sepenuhnya independen dari pemerintah lainnya. Mereka beralasan bahwa bank sentral hanya dapat mengambil keputusan ekonomi yang sehat melalui independensi. 

Tekanan politik dari pemerintah dapat merusak kemampuan bank untuk membuat kebijakan yang baik dengan menuntut perbaikan jangka pendek yang akan merugikan dalam jangka panjang. Yang lain berpendapat bahwa bank sentral harus berada di bawah kendali pejabat terpilih karena bank, seperti halnya pemerintah lainnya, perlu menanggapi keinginan rakyat.  Di Indonesia adanya  UU BI No. 23 tahun 1999 yang menyatakan bahwa BI sebagai bank sentral bersifat independen kecuali untuk urusan-urusan yang secara tegas diatur dalam peraturan perundang-undangan sebagai bentuk demokratisasi kelembagaan. Hal ini juga diperkuat dengan amandemen ke empat UUD 1945 dalam Pasal 23D.

Selain kebijakan fiskal dan moneter, pemerintah mempengaruhi perekonomian melalui kebijakan regulasi, yang bertujuan untuk membatasi apa yang dapat dilakukan di pasar. Sebagian besar pemerintah memiliki beberapa peraturan yang mencakup berbagai bidang, termasuk: [1]   Perbankan, asuransi, dan bisnis keuangan lainnya; [2] faktor     Keamanan; [3]    Dampak lingkungan; [4]  Upah minimum/UMR

    Contoh: Di Amerika Serikat, beberapa badan pemerintah dan organisasi independen mengatur pasar. Federal Reserve Bank, misalnya, memiliki kekuatan atas kebijakan regulasi karena Fed memberi tahu bank berapa banyak uang tunai aktual yang harus disimpan di setiap bank (ini disebut tingkat cadangan). Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja mengatur kondisi tempat kerja untuk mencegah cedera. Dan Badan Perlindungan Lingkungan menetapkan batasan emisi beracun.

Regulasi Berlebih dan Deregulasi; Kadang-kadang pemerintah tidak melakukan pengaturan dengan baik. Regulasi yang berlebihan menyebabkan regulasi yang berlebihan. Regulasi yang berlebihan dapat merugikan bisnis dan menciptakan inefisiensi. Pemerintah biasanya mengatur secara berlebihan karena keinginan untuk meningkatkan kesetaraan atau mempromosikan keadilan sosial.

Kurangnya regulasi menyebabkan deregulasi, atau dorongan untuk mencabut atau mengurangi regulasi. Deregulasi biasanya terjadi atas nama meningkatkan efisiensi ekonomi. Meski dapat meningkatkan persaingan, deregulasi terkadang dapat menimbulkan kekacauan dan merugikan konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun