Bukan sebagai kebalikannya, tetapi, Â sebagai bentuk pemurniannya! " Apa yang langsung terlihat adalah ketergantungan Nietzsche pada perbedaan tradisional antara kebenaran dan ketidakbenaran, Â untuk menghindari masalah sifat kebenaran dan nilainya, menyajikannya sebagai selalu dikondisikan oleh cita-cita yang lebih tinggi, yaitu perkembangan maksimal dari keberadaan tertentu. Nietzsche di bagian menyatakan tidak percaya bahwa "dorongan ke pengetahuan" adalah "bapak filsafat; melainkan dorongan lain, seperti di tempat lain, menggunakan pemahaman (dan kesalahpahaman) sebagai instrumen belaka".Â
Maka sesungguhnya jika saya meminjam pemikiran Nietzsche  pengertian “kebodohan adalah  "dorongan lain"  wujud keinginan atau kehendak ingin berkuasa, demi untuk "pertumbuhan" dan "ekspansi" pada suatu organisme individu.
Karena sesungguhnya kata "pengetahuan" tidak hanya memiliki satu tapi tiga antonim, "ketidakpastian" dan "ketidakbenaran" yang menyertai "ketidaktahuan" yang diharapkan. Dan ketidaktahuan  mendahului pengetahuan dalam sejarah umat manusia.
Terima kasih_ Rahayu-rahayu seagung Dumadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H