Esensinya adalah Tugu Golong-Gilig ("Leader member"), memunculkan dokrin mental masyarakat Jawa Kuna yaitu, {"Manunggaling Kawulo Lan Gusti, Hamemayu Hayuning Bawana, dan Sangkan Paraning Dumadi"}. Maka makna Gaya Kepemipinan {"Blusukan"}; diambil dari kesadaran mental perjalanan sejarah atau semacam Telu-Telune Atunggal  melekat pada "Tugu Golong-Gilig" merupakan bentuk penyatuan antara rakyat, raja, alam, dan Tuhan dalam praktik perjalanan Jiwa manusia.
Sekian dan terima kasih_Rahayu-rahayu seagung dumadi_ terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H