Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Gunung Bromo Tengger Semeru dan Meta Kosmis

5 Desember 2020   04:15 Diperbarui: 5 Desember 2020   04:18 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pura Luhur Poten Lokasi Gunung Bromo Tengger Semeru_ dokpri

Ketika kepercayaan symbol gunung laut dan api,  mencapai saripati terbaik menjelma dan  bergabung dengan aspek religius Bromo Tengger Semeru  dengan para penguasa awal Dunia ada, dan manusia sebagai wujud diidentifikasi sebagai inkarnasi dewa-dewa gunung kosmik ini di bumi.

Demikian pula, dalam Bromo Tengger Semeru  atau Gunung Lumut (Kalimanatn) adalah surga gunung kosmis yang menghubungkan langit dan bumi. Sebagimana Gunung Tidar (bersemayam Semar) maka ada poros Indonesia yang terletak di pusat bumi, yang ditandai dengan gunung kosmik.

Maka semua bentuk Gunung kosmik tidak hanya merupakan asal mula bumi, tetapi   berfungsi sebagai pasak atau paku bumi Nusantara yang menopang bumi dengan kuat.  Gunung Bromo Tengger Semeru  adalah wujud energy Kosmis, Pohon Dunia, atau Pilar pusat yang menopang bidang tatanan keteraturan. Bagi kaum penganut Alam adalah Tuhan yang mewujudkan diri dalam penampakannya; maka hubungan antara alam yang terlihat (fisik) dan yang tidak terlihat (spiritual), sumbu Nusantara paling sering divisualisasikan sebagai pohon Beringin besar yang menghubungkan semua Kosmos. Pohon kosmik ini, yang berfungsi seperti gunung kosmik, diperkirakan memungkinkan dua atau tiga tingkatan alam semesta untuk berkomunikasi. Kadang-kadang itu mengangkat langit, dan itu memainkan peran penting dalam aktivitas metafisik. Gambaran metaforisnya adalah sebuah pohon besar di atas gunung kosmik yang tingginya mencapai surga,  meliputi bumi, dan  akarnya merosot ke bagian bumi yang paling bawah. Baik gunung suci maupun pohon Beringin kosmik adalah lambang stabilitas, dikatakan sebagai tempat tertinggi di bumi. Duduk di atas gunung kosmik, seseorang memanjat pohon kosmik untuk mencapai kediaman abadi. Gunung dan pohon membentuk poros yang menghubungkan tiga dunia dunia bawah, bumi dan langit. Bromo Tengger Semeru adalah gunung kosmik, pusat penciptaan.

Meta Kosmis pada Gunung Bromo Tengger Semeru_dokpri
Meta Kosmis pada Gunung Bromo Tengger Semeru_dokpri
 Kedekatan dengan Gunung Merapi dan bentuk  kemiripan seperti Gunung Candi Borobudur adalah entitas yang sama-sama direpetisikan. Kompleks Jawa Tengah memberikan kesan egois dan lengkap dalam dirinya sebagai replika kosmos (gunung kosmis). Sebagai gunung kosmik, Gunung Merapi atau Bromo Tengger Semeru ditiru dan diulang secara arsitektural di kuil-kuil Hindu Budha, dengan  "puncak gunung," yang menjulang ke langit. Ini diulangi sebagai tiang pusat stupa Buddha. Meskipun ada simbolisme yang sama dengan stupa lebih atau melampaui  tiruan arsitektural  gunung kosmik ini: ia menjadi, dengan sendirinya, adalah alam metafisik diwakili oleh gunung kosmik. Tempat Ibadah Pura Air Bali menghiasi simbolisme gunung kosmik dengan menekankan peran danau kawah vulkanik sebagai asal simbolis air, dengan kekuatan pemberi kehidupan dan pemurniannya.

Lingga Yoni atau Siwa atau Candi Sukuh di kaki gunung Lawu, seperti Sri Chakra, adalah simbol gunung kosmik. Bentuk tiga dimensi dari Cakra   merupakan Lingga Yoni Siwa. Pilar Besi, sebagai Pohon Dunia atau Tiang, yang diungguli oleh standar dan berakar di Gunung Kosmik, sebagai "tempat Visnu", adalah surga tertinggi. Pada suatu waktu ada keterkaitan antara candi, sebagai representasi gunung kosmis, dan hakikat kekuasaan kerajaan yang diagungkan.

Gunung Lawu, Gunung Tidar,  Gunung Merapi, Bromo Tengger Semeru adalah  Kosmik, Pohon Dunia, atau Pilar pusat yang menopang bidang alam semesta. Gunung kosmik  memiliki makna yang lebih dari sekadar detail topografi. Pendakian gunung dipandang secara simbolis upaya spiritualitas menemukan tempat Tinggal Dewa sebagai ruang dam titik tertinggi di bumi. Gunung Lawu, Gunung Tidar,  Gunung Merapi, Bromo Tengger Semeru adalah  perairan kosmik, dan tempat perlindungan memiliki bahasa batin  bersifat sakral. Berada di jantung Penciptaan, namun secara paradoks di mana-mana, pola dasar Gunung Kosmik menyediakan jalan sejernih kristal namun terus berputar menuju Yang Mutlak atau Sang Ada; Rahayu rahayu Seagung Dumadi__

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun