Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siapa Wanita Sakti, dan Paling Hebat di Indonesia?

13 November 2020   18:23 Diperbarui: 13 November 2020   18:38 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa wanita Sakti, dan Paling Hebat di Indonesia?

Siapa wanita Sakti dan Paling Hebat di Indonesia? Pertanyaan yang selalu menimbulkan perdebatan, dan mungkin tetap menjadi tanda tanya. Ada banyak sudut padang untuk membuat identifikasi Siapa wanita Sakti dan Paling Hebat pada sejarah  Indonesia; ada kajian historis, sosiologis, empiris, mitos, dan metafisis;

Tapi yang jelas tidak ada disebut pendekatan tunggal untuk merumuskan dan memberikan jawaban Siapa wanita Sakti dan Paling Hebat dalam sejarah  Indonesia; sederetan nama dalam pengertian Pahlawan wanita adalah: Nyi Ageng Serang atau Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih, Andi Depu, Dewi Sartika, Cut Nyak Dhien, Fatmawati,  RA Kartini, Malahyati,  Maria Walanda Maramis,  Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Opu Daeng Risaju,  Rasuna Said, Ruhana Kuddus, Siti Hartinah, Siti Walidah. Mereka adalah wanita Indonesia hebat, wanita penjuang NKRI, dan emansipasi. 

Tak mengherankan nama-nama mereka diabadikan dalam nama gedung, nama Jalan raya, yang tersebar disuruh Nusantara sebagai pengakuan akual yang diberikan Negara. Ini hanya pada sudut pandang sejarah kepahlawanan, tetapi barangkali ada ribuan wanita lain hebat dan sakti yang luput dan lupa dicatat dalam sejarah Nusantara dalam abad-abad sebelumnya yang lenyap ditelan di dasar lautan, di gunung-gunung, di lembah, atau disungai hutan belantara. Mereka semua disebut "pahlawan tak dikenal" tetapi mereka menyatu didalam Bumi Nusantara membentuk jiwa yang melampui untuk Indonesia tercinta;

Jika bergerak lebih mendalam lagi ada nama-nama wanita nusantara yang hebat. Sebutlah Putri Junjung Buih (Kalimantan), atau jangak taruf nama bidadari mandi pada wanita bernama Nawang Wulan; atau nama metafora laut Selatan Parangtritis ibu Nyi Roro Kidul dan seterusnya;

Dokumen Pribadi_2020
Dokumen Pribadi_2020
Ada nama  Ida Dewa Agung Istri Kanya adalah seorang ratu yang memimpin Bali dari 1814 sampai dengan 1850. Ia juga dikenal dengan panggilan "Ratu Perawan Klungkung. Atau  Nini Puyut (Etuh Bariungan) seorang wanita Dayak Kalimantan di Kerajaan Nansarunai yang moksa dalam perang Nansarunai Usak Jawa (Majapahit); atau wanita Dewi Sri (Kediri), Nyai Pohaci Sanghyang Asri, Sangiang Serri, adalah dewi pertanian, dewi padi, kesuburaan kesuburan di pulau Jawa dan Bali. 

Bahkan dalam penelitian saya jejak sejarah pun sama ketokohan wanita ada dalam bukti empiric di Candi Sukuh Pantheon Lingga Yoni Nusantara; maka Lingga Yoni symbol pada dua system dialektika pada Dinasti di Kerajaan Mataram', yaitu: (1) Dinsti Sanjaya (Sajayavasa), dan (2) Dinasti Sailendra (Sailendravamsa).  Atau Bersatunya Lingga dan Yoni adalah pertemuan antara laki-laki (Purusa) dan wanita (Pradhana) yang merupakan lambang kesuburan, sehingga muncul kehidupan baru (kelahiran) bagi Nusantara hingga kekinian;

Jawa Kuna atau saya sebut Mataram Kuna, pada dua Wangsa Sanjaya pada artefak kebudayaan Candi Prambanan, Gunung Wukir, Candi Canggal, atau Shiwalingga, (2) Candi Ngawen, (3) Candi Asu, (4) Candi Pendem, (5) Candi Lumbung, (6) Pratasti Mantyasih, (7) Candi Gunungsari, (8) Candi Liyangan, (9) Candi Gedong Sangao Ungaran, (10) Candi Dieng.11. Candi Sukuh, 12. Candi Ceto.

Bukti paling dominan lain berbicara pada keunggulan wanita pada Ratu Shima sebagai penguasa Kerajaan Kalingga di pantai utara Jawa Tengah sekitar tahun 674 M, lahir tahun 611 M di sekitar Musi Banyuasin, Sumatra Selatan; ratu Dyah Tulodong merupakan salah satu raja Kerajaan Lodoyong (sekarang wilayah Tulungagung, Jawa Timur); Tribhuwana Wijayatunggadewi merupakan raja ketiga Kerajaan Majapahit, tahun 1328 sampai 1351;

Pertanyannya apakah nama-nama tersebut dapat dikatakan sebagai jawaban tentang Siapa wanita Sakti dan Paling Hebat di Indonesia?_ Jawaban nya bisa iya, bisa juga tidak;

Dokumen Pribadi-2020
Dokumen Pribadi-2020
Jika   dikatakan  wanita Sakti dan Paling Hebat pada sejarah Indonesia, dikatakan mampu melahirkan seorang pemimpin Raja, atau Presiden, atau Perdana Menteri, atau Kanselir (itulah cara pandang dalam tulisan diskursus ini);

Maka penjelasanya disebut wanita paling sakti dan paling hebat dalam sejarah Indonesia adalah wanita yang melahirkan keturunan (bibit, bobot, bebet). Dari Rahim atau vagina wanita sakti dan paling hebat itulah dilahirkan pemimpin Indonesia dalam bebagai nama entah disebut Raja, atau Presiden, atau Perdana Menteri, atau Kanselir;

Jadi wanita Hebat dan paling sakti dalam perjalanan Nusantara adalah wanita melahirkan atau perantara untuk melahirkan Raja, atau Presiden, atau Perdana Menteri, atau Kanselir;  di Indonesia;

Pertanyaan berikutnya jika wanita hebat dan sakti itu mampu menghasilkan benih (wiji/wiwitan/ asal usul) menjadi Raja, atau Presiden, atau Perdana Menteri, atau Kanselir;  lalu siapkah nama wanita itu;

Nama wanita itu adalah Ken Dedes, iya Ken Dedes adalah wanita paling sakti dan paling hebat semenjak ditakdirkan  pada era sejarah  Singosari, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung akibat matanya melihat Vagina (Maaf) atau  kemaluan Ken Dedes yang bersinar. Vagina macam itu, kata Empu Gandring, sudah ditakdirkan Hyang Widhi sebagai 'wadah' bagi kelahiran para raja yang bakal menguasai tanah Jawa dan Indonesia sampai hari ini;

Jadi tidak usah heran semua pemimpin Indonesia entah itu Raja, atau Presiden, atau Perdana Menteri, atau Kanselir sampai hari ini semuanya dilahirkan dari (Bibit/keturunan) kemaluan Ken Dedes;

Ken Dedes adalah ibu Nusantara penghasil bibit Pemimpin Indonesia, sebagai personifiaksi Dike ('keadilan") adalah dewi dan personifikasi dari keteraturan moral dan kedilan pada umat manusia yang mampu menyatukan keadilan sosial bagi Indonesia;

Ken Dedes adalah ibu Nusantara penghasil bibit Pemimpin Indonesia, adalah bentuk "Sistem Trah" atau ikatan (dimaksudkan sebagai bibit di sini adalah bisa sebagai anak dari pernikahan murni, sebagai janda, atau sebagai selir. Tetapi mitos dan logos ini ada dalam Kitab Danyang Nusantara "(karya saya sendiri)"; kemudian menyatukan Nusantara hingga kekinian, tanpa kitab ini maka Indonesia akan pecah dan tercerai berai; atau Kitab isi adalah ontologis panduan menyatukan NKRI melalui seorang pemimpin adil bijaksana;

Bersambung_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun