Maka penjelasanya disebut wanita paling sakti dan paling hebat dalam sejarah Indonesia adalah wanita yang melahirkan keturunan (bibit, bobot, bebet). Dari Rahim atau vagina wanita sakti dan paling hebat itulah dilahirkan pemimpin Indonesia dalam bebagai nama entah disebut Raja, atau Presiden, atau Perdana Menteri, atau Kanselir;
Jadi wanita Hebat dan paling sakti dalam perjalanan Nusantara adalah wanita melahirkan atau perantara untuk melahirkan Raja, atau Presiden, atau Perdana Menteri, atau Kanselir; Â di Indonesia;
Pertanyaan berikutnya jika wanita hebat dan sakti itu mampu menghasilkan benih (wiji/wiwitan/ asal usul) menjadi Raja, atau Presiden, atau Perdana Menteri, atau Kanselir; Â lalu siapkah nama wanita itu;
Nama wanita itu adalah Ken Dedes, iya Ken Dedes adalah wanita paling sakti dan paling hebat semenjak ditakdirkan  pada era sejarah  Singosari, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung akibat matanya melihat Vagina (Maaf) atau  kemaluan Ken Dedes yang bersinar. Vagina macam itu, kata Empu Gandring, sudah ditakdirkan Hyang Widhi sebagai 'wadah' bagi kelahiran para raja yang bakal menguasai tanah Jawa dan Indonesia sampai hari ini;
Jadi tidak usah heran semua pemimpin Indonesia entah itu Raja, atau Presiden, atau Perdana Menteri, atau Kanselir sampai hari ini semuanya dilahirkan dari (Bibit/keturunan) kemaluan Ken Dedes;
Ken Dedes adalah ibu Nusantara penghasil bibit Pemimpin Indonesia, sebagai personifiaksi Dike ('keadilan") adalah dewi dan personifikasi dari keteraturan moral dan kedilan pada umat manusia yang mampu menyatukan keadilan sosial bagi Indonesia;
Ken Dedes adalah ibu Nusantara penghasil bibit Pemimpin Indonesia, adalah bentuk "Sistem Trah" atau ikatan (dimaksudkan sebagai bibit di sini adalah bisa sebagai anak dari pernikahan murni, sebagai janda, atau sebagai selir. Tetapi mitos dan logos ini ada dalam Kitab Danyang Nusantara "(karya saya sendiri)"; kemudian menyatukan Nusantara hingga kekinian, tanpa kitab ini maka Indonesia akan pecah dan tercerai berai; atau Kitab isi adalah ontologis panduan menyatukan NKRI melalui seorang pemimpin adil bijaksana;
Bersambung_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H