Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menjual Ginjal

5 Mei 2020   02:15 Diperbarui: 5 Mei 2020   02:13 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Seperti banyaknya  gila anjing jalanan di singgasana
  •  Korupsi berjalan bermil-mil tanpa batas
  •  untuk memastikan makanan rakyat  roti sosial tak datang
  •  dengan daging, beras,cabe ayam, ikan asin
  •  Hari ini kami hanya minum air tanah tanpa gula dan susu,
  • Jiwa hancur untuk memberi ruang waktu
  •  Untuk ruang waktu dan labirin yang berdebu.
  •  Bagikan gunung dan lautan sebagai  symbol keindahan penderitaan
  •  Membungkus sisa-sisa pikiran para punggawa tanpa perbuatan.
  • Di negara leluhur saya, rakyat selalu menderita
  •  Ekonomi tidak punya teman kasih sayang,
  •  Politik tidur dengan tenaga kerja pengangguran,
  •  Keadilan merayu kejahatan bukan barang asing,
  •  Pengangguran tidak makan, pekerja hilang kerjaan
  •  untuk rakyat makan angin kepalusan diatas penderitaan
  •  janji untuk dingkari, uang lebih penting dari nyawa manusia
  •  hanya menangis berharap menjual ginjal membayar utang,
  • Dan sangat  disayangkan, Sayang sekali aku tidak bisa memahaminya
  •  Apa yang terjadi dengan tanah airku katanya kaya raya adil makmur sentosa
  •  Tapi faktanya semua benar-benar merusak otak batin jiwa leluhurku
  •  Penguasa  di ancam dan di cengkeraman tangan jahat
  •  Jalan yang harus dilalui tanpa ada tindakan pasti ... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun