Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pohon Asam

23 April 2020   20:35 Diperbarui: 23 April 2020   20:38 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kamu masih dipohon asam
seorang dewa memberitahu saya
kamu kelak menjadi penggangu hidup saya
suara mu kala itu ada di antara pohon dan bunga 
dan angin surga memberitahuku kamu menjadi penggangguku

penggangu dan sesukamu, ucapanmu berbisa
hati tanaman karma dunia dan benih air menista
ketika kamu masih di pohon asam
dengan sedikit kekuatan memberitahu aku

meskipun kamu tampak ramah
dan seakan paling  setia didunia
tapi kamu meludahin aku tanpa harapan
betapa jiwaku telah mencintaimu, sekalipun kamu masih dipohon asam.

berulang kali  aku memanggilmu saat itu
itu belum dengan nama, dan kamu masih diakar tanah berdosa
tidak pernah menyebut saya sebagai manusia baik
seolah-olah ucapanmu membuat saya menderita

Saya mengerti keheningan di atas langit
pohon adalah asam itu adalah  guruku
pohon merdu adalah kata jahatmu pada ku
dan aku belajar untuk mencintai
di antara bunga yang palsu dan merobek jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun