- Air mata jatuh di atas kuas dan kertas ketika menulis
-  Dan  berbaur dengan tinta biru lembab
- Â Air yang bertinta larut ke dalam rasa penyesalan
- Â Warnanya mulai berdarah dan menyebar penderitaan
- Â Sampai itu memudar menjadi ketiadaan, dan ......
-  tolong  izinkan aku pamit melangkah pergi tanpa kembali, biar sanubari abadi
- Â tanpa kata wicara, tanpa kata apa-apa
-  Maafkan aku karena pernah  mencintaimu
- Â Selamat tinggal untuk selamanya, dan tinggal-lah
- Aku mengirim mimpi ke telinga bersih dari udara terbuka Â
- Â kembali dengan cepat, mencengkeram mulut para dewa batara,Â
- izinkan aku pergi, dan  selamat tinggal sayang
- untuk terakhir kali, dengan kelembutan aku mencium air matamu
-  Aku  memberitahu mu menyesal atas rasa sakitnya
- Â kini disini kukembalikan cinta yang telah kubawa selama berabad-abad
- Untuk perpisahan ini aku meminta maaf dengan berlutut sujud
- Â Air mata penyesalan, dan hempasan
- Â Kemudian berterima kasih padamu untuk pernah ada hal terindahÂ
- Selamat tinggal untuk selamanya.....
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!