Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi "Selamat Tinggal Sayang"

9 April 2020   17:39 Diperbarui: 9 April 2020   17:32 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Air mata jatuh di atas kuas dan kertas ketika menulis
    •  Dan  berbaur dengan tinta biru lembab
    •  Air yang bertinta larut ke dalam rasa penyesalan
    •  Warnanya mulai berdarah dan menyebar penderitaan
    •  Sampai itu memudar menjadi ketiadaan, dan ......
    •  tolong  izinkan aku pamit melangkah pergi tanpa kembali, biar sanubari abadi
    •  tanpa kata wicara, tanpa kata apa-apa
    •  Maafkan aku karena pernah  mencintaimu
    •  Selamat tinggal untuk selamanya, dan tinggal-lah
  • Aku mengirim mimpi ke telinga bersih dari udara terbuka  
    •  kembali dengan cepat, mencengkeram mulut para dewa batara, 
    • izinkan aku pergi, dan  selamat tinggal sayang
    • untuk terakhir kali, dengan kelembutan aku mencium air matamu
    •  Aku  memberitahu mu menyesal atas rasa sakitnya
    •  kini disini kukembalikan cinta yang telah kubawa selama berabad-abad
    • Untuk perpisahan ini aku meminta maaf dengan berlutut sujud
    •  Air mata penyesalan, dan hempasan
    •  Kemudian berterima kasih padamu untuk pernah ada hal terindah 
    • Selamat tinggal untuk selamanya.....

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun