kamu tidak tahu mengapa didatangin hal ini
Tidak ada kesadaran situasi dibalik mana
Tidak ada alasan kamu menjawabnya
dan juga tidak ada tujuan untuk hidup bahagia
waktu, liku, dan semua jalan tanpa tujuan ini
Cahayanya tajam tetapi pisau neraka
Di mana pandanganmu mencapai rumah duka
Di mana hanya ditemanin tikus kadang-kadang berlarian
Tempat pikiranmu sudah terbang melayang di bayangan
Dan berbaur di finalitas penderitaan
kamu  merasakan sengatan tawon di kepalamu
Dipukul oleh sorotan sayap bayangan
Terkena kesialan sejarah selalu berada diluar akal
dirangkul oleh keinginan tanpa kejauhan akal
terbang kerasan lupa tanpa ilusi
alam sudah  membersihkan pagar taman
alam melapaskamu dari pelukannya
Pohon-pohon tinggi sekarang melindungimu sudah patah dan roboh
Sudah waktunya bagi mu untuk menerima semuanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H