Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kereta Api Bogowonto

3 April 2020   12:23 Diperbarui: 3 April 2020   12:39 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kereta api Bogowonto sampai di ujung jalan
Dan matahari telah terbit hari baru untukku
Ketika kereta api Bogowonto ingin tidak ada ritus di ruangan yang penuh kegelapan.
Mengapa kamu  menangis untuk jiwa yang dibebaskan bersama kereta api Bogowonto?

  • Ketika kereta api Bogowonto aku rindu bersama denganmu tapi sudah lama itu berlalu
  • Kamu dan aku dimalam dalam kereta api Bogowonto dengan mimpi bertanduk rusa;
  • Dan mengingatkan pada cinta yang pernah kita  bagikan bersama-sama,
  • Rindu aku,  biarkan aku pergi, bersama sang bayu.

Pada  kereta api Bogowonto perjalanan luka kaki muka dan tangan
Dan masing-masing harus pergi  dengan rasa jiwa sendiri-sendiri;
Itu semua adalah bagian rencana sepur tanpa relnya, bunga tanpa tangkai
Satu langkah di jalan menuju kebahagian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun