Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hubungan Antara Telinga dan Otak Manusia

8 Maret 2020   12:08 Diperbarui: 8 Maret 2020   12:09 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan Antara Telinga dan Otak

Ketika mengajar, atau berdialog, atau menelephone maka ada interaksi antara telinga dan otak manusia. Maka terjadi apa yang disebut cara Memahami berarti otak telah memproses informasi. Siapa pun yang memahami sesuatu mengenalinya dalam konteksnya.

Dialog antara antara suara dengan telinga adalah penutur dengan pendengar. Dalam praktiknya, inilaha disebut proses pemahaman jauh lebih umum daripada pemahaman (dan mungkin dalam arti linguistik dan spiritual atau, pengertian berarti untuk merekam melalui telinga melalui rangsangan system syaraf ke otak.

Manusia dalam proses memahami ini sering  mengalami kesulitan untuk memahami apa yang telah dikatakan, gagal dimengerti  atau salah paham. Dan terpaksa   mengulangi kata-katanya, berbicara lebih jelas dan mungkin lebih keras daripada di babak pertama. Tapi tetap saja sekalipun diulang-ulang tetap salah paham atau tidak paham-paham sehingga memunculkan konflik. Aku tidak paham apa yang kamu katakana.  Maka arti pemahaman adalah sejajar dengan "setuju". Setuju artinya pemahaman itu sendiri;

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun