Apa itu PerAturan-an?
Aturan adalah hubungan konsep dengan segala sesuatu yang terkandung di bawahnya (yaitu dengan apa yang ditentukan). "Hukum adalah aturan yang dengannya keberadaan segala sesuatu dapat ditentukan benar salah dalam pembekuan sudut padang; Â
Pikiran, kemampuan aturan, membawa fenomena di bawah aturan melalui prinsip-prinsip apriori, dan kategori-kategori, dengan demikian mengaitkannya dengan sintesis objektif, yang umumnya membedakan mereka dari semua koneksi subyektif-psikologis dari ide.Â
Itu selalu terjadi dengan pertimbangan aturan, yang menurutnya fenomena ditentukan oleh keadaan sebelumnya,  melakukan sintesis subjektif  secara objektif.
Aturan hukum bisanya  terdiri dari sejumlah prinsip yang bersifat formal dan prosedural, membahas cara di mana sebuah komunitas diatur. Prinsip-prinsip formal menyangkut generalitas, kejelasan, publisitas, stabilitas, dan prospektivitas norma-norma yang mengatur masyarakat.Â
Prinsip-prinsip prosedural menyangkut proses-proses yang mengatur norma-norma ini, dan institusi  seperti pengadilan dan peradilan independen yang diperlukan oleh administrasi mereka.
Pada beberapa gagasan tentang "aturan hukum" terdiri dari cita-cita substantif tertentu seperti anggapan kebebasan dan penghormatan terhadap hak kepemilikan pribadi. Tetapi ini jauh lebih kontroversial Pengalaman obyektif hanya mungkin dalam kondisi keteraturan penampilan ini, berwujud obyek, kausalitas, sifat, hukum.
"Penghakiman atau pemberian simpulan akhir , jika mereka hanya dilihat sebagai syarat untuk penyatuan ide-ide yang diberikan dalam satu kesadaran, adalah aturan." "Aturan-aturan ini, sejauh mereka menyajikan penyatuan yang diperlukan, adalah aturan apriori, dan jika tidak ada satu pun dari mereka dari mana mereka berasal, prinsip-prinsip."Aturan empiris" belum "hukum", yang hanya muncul melalui kategori, atau kausalitas.
"Tiga potong diperlukan untuk membuat aturan:  sebagai t  aturan (objek sensualitas atau ide sebenarnya lebih sensual), [b]  aturan atau kondisi yang terkait dengan aturan sama sekali [c]  eksponen aturan."Â
Hanya jika hubungan yang diatur sesuai dengan kondisi tampilan diasumsikan dapat ditentukan sesuai dengan aturan apakah penampilan berhubungan dengan suatu objek; itu hanya kasih sayang batin,. Segala sesuatu yang dipikirkan berada di bawah suatu aturan, "karena hanya melalui aturan itu ia menjadi objek pemikiran;
Dengan aturan persepsi, objek indera "ditentukan dalam waktu", mereka memiliki "tempat tertentu" dalam deret waktu. Bukan penampilan yang berada di bawah aturan, tetapi objek yang menjadi dasarnya. Tanpa aturan seperti itu, tidak ada pengalaman yang bisa diperoleh. Semua pengamatan membutuhkan aturan,