Aristotle berpendapat kekurangan atau kelebihan menghancurkan tatanan; Buddha merangkum Golden Mean sebagai Jalan Tengah, jalan moderat antara penyangkalan diri yang ekstrim dan sensual, kesenangan diri materialistis.
Orang Kristinani berkata, "Siapa pun yang takut akan Tuhan akan menghindari semua yang ekstrem." - Pengkhotbah 7:18.
Pajak Transaksi Online harus dipahami dengan pertanyaan:
Bagaimana bisa kembali ke nilai emas, cara hidup yang moderat dan masuk akal yang menghindari kelebihan demi kebijaksanaan dan perbaikan?; Bagaimana kita berbangsa mengendalikan keinginan kita, membuat perilaku kita adil dan seimbang dan memoderasi tindakan kita?
Tanpa pertimbangan ini maka Pajak Transaksi Online dipastikan mengalami penolakan, menghabat inovasi teknologi, kreativitas, hak-hak masyarakat, dan batasan Negara dalam kategori-kategori rasional bertanggungjwab demi kebaikan umat manusia;
Kebijakan pemerintah pada Pajak Transaksi Online idialnya mengacu pada rerangka pemikiran Aristotle yang mengatakan keselamatan komunitas adalah urusan bersama semua warga negara (teks Politik, 1276b 30), dan untuk tujuan ini mereka harus menjalankan bisnis mereka sendiri dengan baik.
Namun, seperti kapten yang harus menavigasi kapal dengan aman ke pelabuhan, penguasa harus memiliki kebijaksanaan dan kebajikan untuk melampaui sudut pandang warga negara tertentu dan fokus pada kebaikan bersama (1287b 5).
Gagasan penguasa harus lebih bijak dan lebih berbudi luhur daripada warga negara biasa. Dan persis dengan cara ini maka problem Pajak Transaksi Online ditangani dengan baik. Semoga demikian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H