Socrates - 469 SM - 399 SM Â Filsuf Yunani Klasik - dikreditkan sebagai salah satu pendiri filsafat Barat, ia sebagian besar dikenal melalui tulisan-tulisan murid-muridnya, terutama Plato. Â Platon 428 SM - 348 SM; Filsuf Yunani Klasik, Ahli Matematika, dibimbing oleh Socrates dan guru Aristotle. Â Aristotle; Â 384 SM - 322 SM; Filsuf Yunani Klasik, murid Platon, guru Alexander Agung.
Bagaimana mungkin pelajaran kehidupan, yang dipelajari dan didokumentasikan selama berabad-abad lebih dari dua miliniem yang lalu, masih diabaikan oleh begitu banyak orang? Mengapa umat manusia masih berperang, mendiskriminasi orang-orang yang berbeda, gagal memahami pentingnya pendidikan, dan membiarkan pemerintah memerintah dengan kekuasaan yang tidak terkekang?
Saya merasa luar biasa membaca kutipan ini oleh orang-orang yang hidup sejak lama. Mereka sama cintanya hari ini dengan saat itu. Ini menunjukkan bahwa pikiran manusia hanya mampu 2400 tahun yang lalu seperti saat ini. Ini juga menunjukkan bagaimana umat manusia belum memanfaatkan pelajaran yang telah dipelajari sejak dulu.
Socrates: "Jangan lakukan pada orang lain apa yang membuatmu marah jika dilakukan untukmu oleh orang lain." Â "Iri adalah ulkus jiwa."
"Jika seseorang bangga akan kekayaannya, dia seharusnya tidak dipuji sampai diketahui bagaimana dia me nggunakannya."
"Ingatlah bahwa tidak ada yang stabil dalam urusan manusia; karena itu hindari kegembiraan yang tidak semestinya dalam kemakmuran, atau depresi yang tidak semestinya dalam kesulitan."
"Satu-satunya kebaikan adalah pengetahuan dan satu-satunya kejahatan adalah ketidaktahuan."
"Aku bukan orang Athena atau Yunani, tapi warga dunia."
"Peperangan, revolusi, dan pertempuran adalah semata-mata dan semata-mata karena tubuh dan keinginannya. Semua perang dilakukan untuk memperoleh kekayaan; dan alasan mengapa kita harus memperoleh kekayaan adalah tubuh, karena kita adalah budak dalam pelayanannya."
"Tidak ada yang lebih disukai sebelum keadilan."
"Bagaimanapun juga, menikahlah. Jika kamu mendapatkan istri yang baik kamu akan menjadi bahagia, dan jika kamu mendapatkan yang buruk kamu akan menjadi seorang filsuf."
"Hikmat sejati datang kepada kita masing-masing ketika kita menyadari betapa sedikitnya kita memahami tentang kehidupan, diri kita sendiri, dan dunia di sekitar kita."
