Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Ide Unggul Anda?

7 Februari 2020   03:59 Diperbarui: 7 Februari 2020   04:26 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencari Keunggulan Manusia [dokpri]

Untuk sampai di ujung pengetahuan dunia, mencari pikiran yang paling kompleks dan canggih, menempatkan mereka di sebuah ruangan bersama, dan meminta mereka saling bertanya pertanyaan yang mereka tanyakan pada diri mereka sendiri.

Sejarah sains penuh dengan penemuan-penemuan yang dianggap berbahaya secara sosial, moral, atau emosional pada masanya; revolusi Copernicus dan Darwinian adalah yang paling jelas. 

Apa ide berbahaya Anda? Sebuah ide yang Anda pikirkan (tidak harus berasal dari mana Anda berasal) yang berbahaya bukan karena dianggap salah, tetapi karena itu mungkin benar?

Adalah indikasi rerangka  alam baru dengan menghapus semua horizon sejarah, yang didirikan pada realisasi kompleksitas, evolusi bahkan tindakan yang lolos melampaui baik dan jahat; Ide tanpa ditopangi pada kepercayaan apaun, dogma dokrin apapun;

Dalam kondisi sistem yang sangat kompleks apakah organisme, otak, biosfer, atau alam semesta itu sendiri tidak dibangun dengan desain paradigm apapun, mengubah suma tema bahasa dan matematika; semua telah berevolusi semua berubdah dan belum ada ide tetap [fixed idea]. Ada serangkaian metafora baru untuk menggambarkan diri kita, pikiran kita, alam semesta, dan semua hal yang kita ketahui di dalamnya;

Biologi pikiran yang realistis, kemajuan dalam biologi evolusi, fisika, teknologi informasi, genetika, neurobiologi, psikologi, teknik, kimia: semuanya adalah pertanyaan yang sangat penting sehubungan dengan apa artinya menjadi manusia unggul memiliki ide.  

Mungkin caranya diawali dengan pembiasan diri mengubah melompat dengan cara baru sama sekali untuk memahami seluruh hal di antara "Kemungkinan dan Imajiner".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun