15) Seberapa akurat prediksi berdasarkan teori ;
Teori-teori ilmiah bukan satu-satunya sistem penjelas yang menghasilkan prediksi. Jauh sebelum ada ilmu ada oracle, yang paling terkenal adalah Oracle of Apollo di Delphi.Â
Namun, ramalannya tidak tunduk pada analisis statistik yang digunakan untuk menguji prediksi ilmiah modern. Juga, seperti quatrains Nostradamus, ramalan-ramalan orkulatif bersifat ambigu dan bergantung pada penyangkalan. Ketika Raja Croesus dari Lydia bertanya kepada Oracle apa yang akan terjadi jika dia pergi berperang melawan Persia, Oracle menubuatkan  sebuah kerajaan besar akan jatuh. Dia hanya tidak mengatakan kekaisarannya yang hebat.
Prediksi yang didasarkan pada hukum gerak fisika Newton, misalnya, sangat berbeda. Hukum-hukum ini digunakan untuk memprediksi secara akurat kapan komet Halley selanjutnya akan terlihat.
Sayangnya tidak semua teori yang mengklaim sebagai ilmiah akurat seperti prediksi Newton. Teori Marxis (yang diklaim Marxis sebagai ilmiah) mengklaim  teori ini dapat memprediksi periode sejarah masa depan: dalam teori Marxis periode feodal digantikan oleh periode kapitalis, yang digantikan oleh periode sosialis, yang pada gilirannya digantikan oleh periode komunis.Â
Tetapi menurut teori Marxis, negara-negara yang akan menjadi yang pertama menjalani revolusi sosialis adalah negara-negara kapitalis maju, Inggris, Jerman atau Amerika Serikat, bukan ekonomi-ekonomi yang berbasis petani di Rusia atau Cina. Prediksi ini gagal, meskipun itu adalah teori yang sangat luas.
Daftar Psutaka:
Prof Apollo [Daito] Epistemologi Ilmu, Â 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H