Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Simbol Sosial Politik pada Makna Hadirnya Keraton Baru di Indonesia

25 Januari 2020   18:52 Diperbarui: 25 Januari 2020   18:55 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompas TV, Tangkapan Layar

Para punggawa Negara  tidak menemukannya. Ini adalah   akrab bagi Socrates, Shakespeare, dan gagasan kebaikan dan seni menata akal sehat; James Madison memperingatkan  orang dapat "dibutakan oleh prasangka" dan "dirusak oleh sanjungan." Kita cenderung melakukan kesalahan, khayalan, dan tirani nafsu. Sistem checks and balances berusaha untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh "kekerasan faksi," yang merupakan "penyakit mematikan" yang menghancurkan demokrasi. Namun wacana pembubaran OJK oleh DPR akibat diduga kuat gagal mengawasi PT Jiwasraya adalah fakta yang berbeda

Para punggawa kampanye dengan kata indah retorika sorga, dan manis, dengan kata keberpihakan   dapat membuat kita kecewa dan sinis. Orang-orang sinis menyerah pada impian persahabatan yang rasional dan pertimbangan publik. Ketika  menyerah pada sinisme,   semakin tenggelam ke dalam jurang Machiavellianisme, dengan kekerasan mengintai di tikungan sebagai titik nadir yang tidak rasional dari dunia yang menjadi gila dalam mengejar kekuasaan.

Obat reset yang dibuat Socrates, dan John Locke  adalah pemeriksaan dan keseimbangan Konstitusi. Tetapi kita juga membutuhkan harapan   musim kegalauan anak anak bangsa  yang kelam ini juga akan berlalu. Sejarah bergerak dalam gelombang. Ada saat-saat kegelapan berhati dingin. Tetapi musim   datang lagi   selama kita tidak membakar jembatan yang dapat membawa kita kembali ke persahabatan yang rasional.

Dalam surat yang sama yang ditulis Jefferson kepada Adams, dia mencatat   dia dan Adams terlalu tua untuk mengubah pendapat mereka. Mungkin sudah terlambat bagi pertemanan untuk mekar di tahun-tahun  kekuasan menua dan mulai membusuk pada kasus PAW anggota DPR dan Kasus Jiwasraya, dan hadirnya kraton-kraton baru di Nusantara . Tetapi generasi muda bisa berbuat lebih baik, dan tidak menjadi begal payudara. Mari ajari anak muda Indonesia untuk menjadi lebih baik: menjadi lebih rasional, lebih republik, dan lebih ramah pada logika akal sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun