Nomos, (bahasa Yunani: "hukum," atau "kebiasaan",) jamak Nomoi , dalam hukum, konsep hukum dalam filsafat Yunani kuno. Masalah otoritas politik dan hak-hak dan kewajiban warga negara menjadi perhatian utama dalam pemikiran para Sofis Yunani terkemuka pada akhir abad ke-5 dan awal ke-4 SM .Â
Mereka membedakan antara sifat (phisis) dan konvensi (nomos), menempatkan hukum dalam kategori yang terakhir. Hukum pada umumnya dianggap sebagai penemuan manusia yang dicapai dengan konsensus untuk tujuan membatasi kebebasan alam demi kepentingan pribadi dan kepentingan pribadi.Â
Namun, pandangan hukum ini sewenang-wenang dan paksaan tidak kondusif bagi stabilitas sosial, dan karenanya diubah oleh Platon dan filsuf lain, yang menyatakan bahwa nomos adalah, atau setidaknya bisa.
Didasarkan pada proses penalaran di mana standar moral yang tidak dapat diubah perilaku dapat ditemukan, yang kemudian dapat dinyatakan dalam undang-undang khusus. Dikotomi antara pandangan negatif dan positif tentang hukum tidak pernah benar-benar diselesaikan.
Menurut Hesiod ( Theogony , l. 901), Â adalah ayah dari Zeus atas permaisuri keduanya, Themis . Dia dan ibunya adalah personifikasi keadilan. Dia digambarkan sebagai seorang wanita muda ramping yang membawa timbangan keseimbangan fisik dan mengenakan karangan bunga pohon salam. Dia diwakili di konstelasi Libra yang dinamai dengan nama Latin dari simbolnya (Timbangan).Â
Dia sering dikaitkan dengan Astraea , dewi keluguan dan kesucian. Astraea juga merupakan salah satu julukannya yang merujuk pada penampilannya di rasi terdekat Virgo yang dikatakan mewakili Astraea. Ini mencerminkan hubungan simbolisnya dengan Astraea, yang juga memiliki ikonografi serupa.
Dalam mitologi Yunani, Themis adalah personifikasi hukum, tata tertib, dan keadilan ilahi atau alam. Namanya berarti keadilan. Dia disembah sebagai dewi di Athena.Â
Dia  dipuji karena kebijaksanaan, pandangan ke depan, dan ramalan (nama putranya, Prometheus, berarti "pandangan ke depan"). Dia berkenalan dengan misteri rahasia yang bahkan tidak diketahui oleh Zeus. Themis adalah pelindung bagi yang tertindas dan pendukung keramahtamahan.
Hukum dan ketertiban; "Hukum dan ketertiban" yang dipuja Themis adalah dalam arti keteraturan alami dan apa yang pantas, terutama yang terkait dengan keluarga atau komunitas.Â
Adat istiadat seperti itu dianggap sebagai sesuatu yang alami pada mulanya, meskipun sekarang dianggap sebagai konstruksi budaya atau sosial. Dalam bahasa Yunani, "themis" merujuk pada hukum ilahi atau hukum kodrati, sedangkan "nomoi" adalah hukum yang dibuat oleh orang-orang dan komunitas.
Pencitraan Themis; Themis digambarkan sebagai wanita cantik, terkadang memegang sepasang sisik di satu tangan dan pedang atau tumpah ruah di tangan lainnya. Gambar serupa digunakan untuk dewi Romawi Iustitia (Justitia atau Lady Justice).