Agama ini mengatakan  Anda hanya dapat benar-benar menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam diri Anda. Anda hanya dapat membagikan ini dengan orang lain dari dalam diri Anda, tetapi tidak pernah sepenuhnya. Itu karena ketergantungan tidak pernah menjadi bagian dari filsafat Buddha.
Cinta menurut ajaran Buddha tidak ada habisnya, karena energi yang diberikannya kepada Anda berasal dari kosmos, dan bukan dari Anda sebagai individu. Jika cinta tidak memiliki semua karakteristik yang telah kita sebutkan, Buddhisme mengatakan  itu hanya proyeksi egois dari kebutuhan Anda sendiri.
" Ajaran-ajaran tentang cinta yang diberikan oleh Sang Buddha adalah jelas, ilmiah, dan dapat diterapkan... Cinta, kasih sayang, kegembiraan, dan keseimbangan batin adalah sifat alami dari seseorang yang tercerahkan. Mereka adalah empat aspek cinta sejati di dalam diri kita dan di dalam setiap orang dan segalanya. "
Karakteristik lain dari cinta sejati adalah menjadi bahagia untuk orang lain. Seharusnya tidak ada kecemburuan sama sekali, hanya sukacita pada kesejahteraan orang lain. Cinta  harus seimbang dan sederajat sehingga tidak mengganggu jiwa dan berubah menjadi ketergantungan.
Melihat cinta sejati untuk orang lain dari sudut pandang Timur tidak selalu mudah. Mungkin sulit untuk menjatuhkan semua bagasi budaya yang Anda ambil sejak lahir. Tetapi berusaha untuk mempraktikkannya adalah cara yang luar biasa untuk mengambil keuntungan dari semua yang Anda harus berikan.
Daftar Pustaka:
Schopenhauer., Â 1883: The World as Will and Idea, 3 Vols., translated by R. B. Haldane and J. Kemp, London: Routledge and Kegan Paul Ltd.
__., 1958: The World as Will and Representation, Vols. I and II, translated by E. F. J. Payne, New York: Dover Publications (1969).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H