Satu penjelasan untuk itu mungkin  perempuan secara statistik lebih mungkin menjadi korban perkosaan, sementara laki-laki lebih mungkin menjadi korban kejahatan dengan kekerasan.
Perempuan  lebih cenderung menjadi kelompok pembunuh berantai. Beberapa peneliti berpendapat  obsesi perempuan terhadap laki-laki yang sangat kejam disebabkan oleh strategi evolusi anakronistis yang tersisa dari leluhur kita. Kekerasan, kata mereka, adalah tanda laki-laki paling berharga dalam kelompok.
Akhirnya, ada teori lain  wanita merasa tertarik pada pria yang memiliki luka terbuka dari masa lalu mereka karena mereka dapat membantu mereka sembuh. Mereka bisa menjinakkan binatang buas dan menyembuhkan bocah malang yang disiksa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H