Gideon Rosen menawarkan contoh seksis tahun 1950-an yang, karena norma-norma budaya yang berlaku, tidak melihat ada yang salah dengan perlakuan diferensial yang tidak adil dari putra dan putrinya (memang, baginya, kelihatannya diperbolehkannya perlakuan berbeda itu jelas).
Seperti yang ditunjukkan Rosen, kita tidak perlu mengira bahwa dia tidak mencerminkan pandangan moral yang salah; kita hanya perlu mengandaikan bahwa, ketika dia benar-benar merenung, pertimbangan-pertimbangan yang bertentangan pasti kelihatan "salah arah".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H