Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Psikoanalisis Sigmund Freud [2]

12 Januari 2020   12:03 Diperbarui: 12 Januari 2020   12:25 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sisi lain, sejauh ia tidak memikirkan konten yang dapat diambil oleh pemikiran moral, agama, atau sosial pada waktu yang berbeda dalam sejarah manusia, itu sendiri merupakan turunan atau pewaris dari beberapa jenis pemikiran lain, ia bukan "Reduksionis". 

Beberapa tulisan Freud dapat menyesatkan pada poin ini, tetapi pembacaan yang cermat dari teks-teks ini akan mengungkapkan ia sangat peduli dengan semangat atau semangat yang kadang-kadang bermoral, agama, atau ide-ide politik, dan seperti yang kita saksikan sekali lagi di sekitar dunia, dikejar. Derivatif psikis dari semangat dan semangat sedemikian rupa sehingga Freud, dalam pandangan  benar, melihatnya.

Jadi kembali ke gambaran perantara  sebagai anak yang diproyeksikan dan dirasakan di ayah saya.  kira ide di mana ego dapat melihat dirinya sendiri, sebagai makhluk yang bisa memadamkan gairah dan memastikan nilai kewajaran. Tetapi janganlah kita melupakan semenit tempat yang berbahaya dan berbahaya yang menjadi dasar ego semacam itu. Figur perantara yang muncul dalam budaya tunduk pada penghormatan dan penghancuran baik dalam bentuk ritual maupun aktual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun