Neo Sigmund Freud dan Psikologi Ego
Para ilmuwan, dan filsuf telah membuat tambahan bermakna pada studi psikoanalitik kepribadian. Empat Neo-Freudian yang terkenal adalah Alfred Adler, Erik Erikson, Carl Jung, dan Karen Horney.
Sigmund Freud berkontribusi besar di bidang psikologi melalui teori kepribadian psikoanalitiknya, karyanya tidak berjalan tanpa pengawasan. Banyak yang mengkritik teorinya karena terlalu fokus pada seksualitas; selama bertahun-tahun sejak karyanya, banyak ahli teori lainnya telah beradaptasi dan membangun ide-idenya untuk membentuk teori kepribadian baru.Â
Para ahli teori ini, yang disebut sebagai Neo-Freudian, umumnya setuju dengan Freud pengalaman masa kanak-kanak itu penting, tetapi mereka mengurangi penekanannya pada seks dan seksualitas.
Alih-alih mengambil pendekatan biologis yang ketat untuk pengembangan kepribadian (seperti yang dilakukan Freud dalam fokusnya pada dorongan evolusi individu), mereka lebih berfokus secara holistik pada bagaimana lingkungan sosial dan budaya memengaruhi perkembangan kepribadian.
Alfred Adler adalah orang pertama yang mengeksplorasi dan mengembangkan teori sosial yang komprehensif dari orang yang psikodinamik.Â
Dia mendirikan sebuah sekolah psikologi yang disebut psikologi individu, yang berfokus pada dorongan kami untuk mengimbangi perasaan rendah diri.Â
Baca juga : Tahap Perkembangan ''Teori Sigmund Freud''
Adler mengusulkan konsep inferiority complex, yang menggambarkan perasaan seseorang mereka kurang bernilai dan tidak memenuhi standar orang lain atau masyarakat.Â
Dia percaya pada pentingnya hubungan sosial, melihat perkembangan masa kanak-kanak sebagai muncul melalui perkembangan sosial daripada melalui tahap seksual yang diuraikan oleh Freud.Â
Dari ide-ide ini, Adler mengidentifikasi tiga tugas sosial mendasar yang harus kita semua alami: tugas pekerjaan (karier), tugas sosial (persahabatan), dan tugas cinta (menemukan pasangan intim untuk hubungan jangka panjang).