Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Neo Sigmund Freud dan Psikologi Ego [1]

6 Januari 2020   23:40 Diperbarui: 18 Juni 2021   15:06 2842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Neo Sigmund Freud dan Psikologi Ego (dokpri)

Neo Sigmund Freud dan Psikologi Ego

Para ilmuwan, dan filsuf telah membuat tambahan bermakna pada studi psikoanalitik kepribadian. Empat Neo-Freudian yang terkenal adalah Alfred Adler, Erik Erikson, Carl Jung, dan Karen Horney.

Sigmund Freud berkontribusi besar di bidang psikologi melalui teori kepribadian psikoanalitiknya, karyanya tidak berjalan tanpa pengawasan. Banyak yang mengkritik teorinya karena terlalu fokus pada seksualitas; selama bertahun-tahun sejak karyanya, banyak ahli teori lainnya telah beradaptasi dan membangun ide-idenya untuk membentuk teori kepribadian baru. 

Para ahli teori ini, yang disebut sebagai Neo-Freudian, umumnya setuju dengan Freud pengalaman masa kanak-kanak itu penting, tetapi mereka mengurangi penekanannya pada seks dan seksualitas.

Alih-alih mengambil pendekatan biologis yang ketat untuk pengembangan kepribadian (seperti yang dilakukan Freud dalam fokusnya pada dorongan evolusi individu), mereka lebih berfokus secara holistik pada bagaimana lingkungan sosial dan budaya memengaruhi perkembangan kepribadian.

Alfred Adler adalah orang pertama yang mengeksplorasi dan mengembangkan teori sosial yang komprehensif dari orang yang psikodinamik. 

Dia mendirikan sebuah sekolah psikologi yang disebut psikologi individu, yang berfokus pada dorongan kami untuk mengimbangi perasaan rendah diri. 

Baca juga : Tahap Perkembangan ''Teori Sigmund Freud''

Adler mengusulkan konsep inferiority complex, yang menggambarkan perasaan seseorang mereka kurang bernilai dan tidak memenuhi standar orang lain atau masyarakat. 

Dia percaya pada pentingnya hubungan sosial, melihat perkembangan masa kanak-kanak sebagai muncul melalui perkembangan sosial daripada melalui tahap seksual yang diuraikan oleh Freud. 

Dari ide-ide ini, Adler mengidentifikasi tiga tugas sosial mendasar yang harus kita semua alami: tugas pekerjaan (karier), tugas sosial (persahabatan), dan tugas cinta (menemukan pasangan intim untuk hubungan jangka panjang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun