Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Semiotika [13]

27 Desember 2019   11:13 Diperbarui: 27 Desember 2019   11:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para psikolog dari semua kelompok telah berjuang untuk memahami mekanisme proses pembelajaran. Bagi Peirce, belajar pada dasarnya adalah proses semiotik  dan dengan demikian pra-psikologis  sehingga semiotika para pegawainya harus banyak berkontribusi pada analisis pembelajaran pada umumnya.

Dalam ceramah saya, saya akan memeriksa lima pernyataan yang disarikan dari salah satu tulisan paling sugestif Peirce tentang sifat pembelajaran (dari teks berjudul "On Topical Geometry, secara Umum," diterbitkan dalam Collected Papers:

(1) ada hubungan penting antara belajar dan aliran waktu;

(2) belajar adalah proses berkelanjutan;

(3) belajar pada dasarnya beralasan;

(4) belajar adalah penafsiran;

(5) dan akhirnya belajar adalah repr e sentation , dan dengan demikian nama lain untuk kategori utama ketiganya.

Diantaranya, antara lain,  belajar adalah suatu proses menjadi semakin peka terhadap semua jenis tanda, dan  hal ini disertai dengan meningkatnya pemahaman akan hukum kondisional umum yang perwujudannya membentuk masa depan.

Undang-undang ini, secara abstrak, adalah bentuk-bentuk yang berasal dari Objek yang akan dikomunikasikan oleh Tanda mediasi kepada Penafsir, salah satu yang perannya adalah untuk meningkatkan anteseden bersyarat dalam membentuk suatu peraturan untuk mengurangi ketidakjelasan akibatnya, suatu kurangi yang penting jika Obyek itu harus "dipelajari".

Aneh adalah kondisi manusiawi kita! Seperti yang ditunjukkan para filsuf, terutama Socrates dan  Platon , kita tidak tahu apa itu keadilan, tetapi kita memang selalu membicarakannya. Kami tidak yakin apa arti kata "makhluk", tetapi ini dia, bersembunyi di satu samaran atau lainnya dalam semua pernyataan kami. Dan begitulah halnya dengan setiap signifikansi yang tidak dapat dipahami.

Itu pembelajaran tidak terkecuali. Sadar sakit akan ketidaktahuan kita, kita perlu belajar, setiap saat, dari hari kelahiran kita sampai malam kematian kita, jika bukan karena itu .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun