Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu "Amicus Platon, Sed Magis Amica Veritas"

22 Desember 2019   00:47 Diperbarui: 22 Desember 2019   00:52 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya melalui cara ini [1,2,3,4] sebagai upaya mencari dengan kerinduan untuk menemukan kebenaran itu adalah seorang ilmuwan sejati atau seorang filsuf sejati ["alethos philosophos"], dan memberikan pandangan sejati ["alethes doxa"] tentang hidup;

Pertanyaan berikutnya adalah Apa itu "Amicus Platon, sed magis amica veritas" dalam kaitan Platon  dan Aristotle [muridnya]; dikaitkan dengan ] bentuk kritik pemikiran  oleh Aristotle pada idea Platon ; kemudian melakukan novelty [membuat keterbaharuan berpikir];

Bagi Aristotle filsafat Praxis disandingkan dengan konsep phronesis membentuk makna khusus dan tertentu; Aristotle merancang pada pengetahuan melandasi pada sikap dan tindakan manusia; dalam hal ini termasuk dua hal tentang [episteme] atau "epistemokon" dan tentang tindakan ["praktikon"]  yang membentuk "praktike episteme" sebagai satu kesatuan dan keutuhan;

Pertama soal  "[episteme] atau "epistemokon" maka Aristotle masih sepakat dan setuju dengan Platon . Platon  menyatakan [episteme] atau "epistemokon" adalah yang bersifat niscaya dan sejati dengan dunia "eidos" yang merupakan realitas yang sebenarnya [Teks Phaedrus 247d], sebagai sesuatu ada dalam dirinya dan mencukupi dirinya sendiri [teks Phaedrus 75d], dan pengetahuan sejati [teks Theaetetus 187b, ddan Philebus 62a];

Pertama [1] Beda dan novelty [keterbaharuan gagasan] Aristotle adalah [episteme] atau "epistemokon" merupakan gagasan universal bersifat niscaya dengan objeknya dan karena itu mensifatkan kesejatian; Dan untuk mencapai objek tersebut perlu pendekatan fakta empiric atau induksi atau melalui silogisme; Maka pengetahuan membutuhkan atau mengandaikan demonstrasi;

Ke [2] menyangkut Praxis sebagai "magnum opus"  kunci novelty [atau "state of the art"] karya Aristotle yang belum dijumpai secara maksimal pada Platon . Aristotle menganggap kontemplasi pada dunia idea memang penting, tetapi hanya salah satu sisi saja bersifat rohani ["nous"]; sedangkan manusia adalah perpaduan jasmani, dan rohani; Maka dibutuhkan apa yang disebut "actus" yang terungkap secara jasmani [material];

Maka istilah kata "prag + sis" dimana "prag" berarti perbuatan atau tindakan, atau "to pragma" kegiatan usaha dengan susah payah; atau "praktikos"  sebagai daya upaya, Maka bagi Aristotle manusia dalam dimensi jiwa raga mengkongkritkan dalam dimensi spekulatif atau intelektual ["nous noetikos" atau "dianoetikos"] pada satu aspek, dan dimensi pencitraan dalam pengalaman hidup atau ["nous praktikos"] yang meragakan keindahan, dan kebergunaaan atau kebaikan hidup  ["ethikos"] pada aspek lainnya;

Ke [3]  Aristotle mengetengahkan rupa-rupa makna, misalnya pada [1 substansi, dan 9 kategori] terhadap praxis setiap aktivitas manusia tidak ada yang dapat membatasi  tindakannya  ["ton praxeon"] yang memiliki tujuan pada dirinya sendiri;  Maka Aristotle menyatakan "prinsip semua tindakan adalah sebuah pilihan bebas" dari kehendak, dan kecerdasan watak manusia. Maka Aristotle menyatakan "praxis" adalah tindakan manusia sekaligus sebagai pengetahuan ["dianoia"] sebagai pendasarannya;

Simpulan: Amicus Platon, sed magis amica veritas" adalah bentuk dalam pencarian novelty atau keterbaharuan gagasan pengembangan ilmu baru atau dikenal sebagai "state of the art" dilakukan melalui pemikiran kritis;

*] Bahan Kuliah Program S3 Filsafat Ilmu dan Metode Pencarian Novelty Riset ["state of the art"]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun