Menurut Nietzsche, manusia ditentukan oleh permainan kekuatan dan daya tarik vital dan bukan oleh alasannya. Kierkegaard mengutamakan tindakan kemauan, di mana individu, dengan membuat pilihan, "melahirkan dirinya sendiri", berhenti menjadi sekadar "anak alam" dan menjadi kepribadian yang sadar, yaitu, makhluk spiritual , Makhluk yang menentukan sendiri. Dalam personalisme dan eksistensialisme, masalah kepribadian adalah yang utama. Manusia tidak dapat direduksi menjadi esensi apa pun (biologis, psikologis, sosial atau spiritual). Eksistensialisme dan personalisme kontras konsep individualitas (menjadi bagian dari keseluruhan alam dan sosial) dengan kepribadian, sebagai penentuan nasib sendiri spiritual yang unik, sebagai "keberadaan".
Titik berangkat pemahaman Marxis tentang manusia adalah manusia sebagai produk dan subjek kegiatan kerja. "... Esensi manusia bukanlah abstraksi yang melekat dalam setiap individu. Dalam kenyataannya itu adalah ansambel dari hubungan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H