Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kritik Heidegger pada Filsafat Fenomenologi Roh Hegel [3]

19 November 2019   09:40 Diperbarui: 19 November 2019   11:00 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana dinyatakan oleh Heidegger, filsafat modern didefinisikan dengan pencarian landasan absolut untuk pengetahuan dalam 'kepastian diri tanpa syarat' (diresmikan oleh Descartes dan dibatasi secara kritis oleh Kant). Hegel mewarisi dan melengkapi pencarian ini untuk pengetahuan absolut atau landasan diri yang didasarkan pada keyakinan diri tanpa syarat dari kesadaran diri. Memang, Hegel adalah filsuf pertama, Heidegger mencatat, untuk sepenuhnya memiliki medan subjektivitas yakin sendiri begitu ' fundamentum inconcussum ' Cartesian dianggap sebagai yang absolut itu sendiri. Dengan Hegel, yang absolut, Heidegger menjelaskan, adalah roh:

apa yang hadir untuk dirinya sendiri [ bei sich ] dalam kepastian tentang pengenalan diri tanpa syarat. Pengetahuan nyata tentang makhluk sebagai makhluk sekarang menjadi pengetahuan absolut dari yang absolut dalam kemutlakannya.

Formulasi Heidegger tentu sah sejauh klaim Hegel untuk mengembangkan sistem pengetahuan absolut. Dari sudut pandang ontologis, Heidegger mengembangkan dalam hubungan ini tesis fundamentalnya mengenai makna Fenomenologi :   Hegel mengandaikan kehadiran atau parousia yang absolut bagi kita, dan   kemauan mutlak untuk mengungkapkan Keberadaannya melalui pengetahuan (absolut). Tujuan Hegel dari awal Fenomenologi, kata Heidegger , adalah 'untuk menunjukkan yang absolut dalam parousia di antara kita'.

Memang, Heidegger mengambil pernyataan Hegel     'yang absolut adalah dari awal dan untuk dirinya sendiri bersama kita dan bermaksud untuk bersama kita'   untuk menjadi pernyataan mendasar dari konsepsi Hegel tentang Keberadaan. Konsepsi Hegel tentang Keberadaan diartikulasikan dalam 'keberadaan bersama kita ( parousia )' yang absolut, yang 'dalam dirinya sendiri sudah merupakan mode di mana cahaya kebenaran, yang absolut itu sendiri, menyinari [ anstrahlt ] kepada kita'. Yang absolut adalah sebagai cakrawala ontologis Keberadaan dimana makhluk makhluk diungkapkan kepada kita dalam kehadirannya yang bercahaya dan dapat dipahami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun