Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bawah Rindu Mendayu

31 Oktober 2019   07:52 Diperbarui: 31 Oktober 2019   07:56 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bawah Rindu Mendayu

Saya akan melangkah, 99 tahun lagi,
Cara saya berjalan dengan Duka,
Melewati telinga yang kering dan tidak berwarna
Dan daunnya rapuh.

Saya akan berdiri, terpisah satu tahun,
Ingin tahu, dan malu,
Berpikir, "Di sini dia mematahkan hatinya;
Di sini dia berjanji untuk mati bersamaku. "

 Saya akan mendengar panggilan burung,
Dan angsa parau;
Turun cara ini, lain waktu,
Saya akan berjalan dengan Damai.

Tapi jalan yang indah aku injak
Bergandengan tangan dengan Cinta-
Di bawah kaki, tanah yang baru lahir,
Berani dahan muda di atas daun lontar,

Dan garis-garis rumput belia manja
Dengan cara asing
Saya tidak akan pernah berani lulus
Sampai hari kematian saya 99 tahun lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun