Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hobbes: Pemerintahan Buruk Lebih Baik Daripada Tidak Ada Sama Sekali [1]

11 Oktober 2019   09:50 Diperbarui: 11 Oktober 2019   10:20 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Thomas Hobbes   Pemerintahan   Buruk Lebih baik daripada tidak sama sekali  [1]

Dikutib dari  Kompas.com dengan judul "Polisi Benarkan Senjata yang Dipakai untuk Tusuk Wiranto adalah Kunai", Pihak kepolisian membenarkan jika senjata tajam yang digunakan untuk menusuk Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam) Wiranto adalah kunai. Hal ini terkonfirmasi dari Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo. 

"Ya (senjata yang digunakan pelaku kunai)," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/11/2019) pagi. Dedi menjelaskan, Menko Polhukam Wiranto mengalami luka tusuk di dua titik. "Korban yang terkena tusuk ada dua mata luka," ujar dia. Diberitakan Kompas.com, Kamis (10/10/2019), kunai merupakan peralatan mirip pisau dengan ujung runcing yang dimiliki ninja. Kunai biasanya berukuran kecil. 

Ukurannya sekitar 10-15 cm sehingga cukup kecil untuk dibawa ke mana-mana dan disembunyikan di balik baju. Namun ada juga kunai yang panjangnya 20 sampai 60 sentimeter.

Bagimana cara padang [world view] pada kasus ini dalam kaitan keberadaan tugas dan tanggungjawab Negara melindungi seluruh warga negaranya terbebas dari ancaman kekerasan yang seharusnya tidak boleh terjadi. Tulisan saya di Kompasiana menggunakan pendekatan filsafat Thomas Hobbes untuk menjawab peran Negara;

Saya diingatkan   dari Deklarasi Kemerdekaan berbagai:  Pemerintah yang telah lama didirikan tidak boleh diubah untuk tujuan yang sementara dan sementara; dan karenanya semua pengalaman telah menunjukkan bahwa umat manusia lebih cenderung menderita, sedangkan kejahatan lebih sengsara daripada memperbaiki diri mereka sendiri dengan menghapuskan bentuk-bentuk yang biasa mereka gunakan.

"Saya mohon Anda untuk menerima bahwa tidak ada orang di bumi yang tidak akan menyukai pemerintahan buruk mereka sendiri daripada pemerintahan yang baik dari kekuatan asing."  Demikian pernyataan Mahatma Gandhi dari India

Dalam pandangan saya, pemerintahan yang buruk umumnya lebih baik daripada anarki murni. Itu kata. jika harga yang harus saya bayar untuk menghindari anarki adalah Hitler atau Stalin, well, saya minta maaf: Saya lebih suka hidup dalam anarki sampai pilihan lain tercapai.

Saya tidak berpikir anarki adalah semacam "keadaan alami" manusia. Namun, ketika masyarakat jatuh ke dalam keadaan seperti itu, mereka umumnya mengadopsi solusi Hobbes (buruk). 

Otoritarianisme (tidak harus totalitarianisme) biasanya merupakan solusi (miskin) ketika anggota masyarakat gagal untuk bekerja sama. Sangat tidak mungkin demokrasi dapat muncul dalam masyarakat yang anggotanya tidak mau bergaul dan bekerja sama.

Ini adalah pertanyaan yang menarik, masyarakat yang tidak memiliki pemerintahan atau masyarakat dengan pemerintahan yang buruk. Pertama-tama, jika suatu masyarakat tidak memiliki pemerintahan maka masyarakat itu tidak ada sebagai kelompok kolektif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun