Trans Substansi dalam kepemimpinan wayang dapat diterjemah sebagai usaha dan upaya wujud  Instrumental " dan " value rationality " adalah istilah yang digunakan  untuk mengidentifikasi dua cara akal manusia ketika menghubungkan perilaku kelompok untuk mempertahankan kehidupan sosial. Rasionalitas instrumental mengakui berarti  "bekerja" secara efisien untuk mencapai tujuan. Rasionalitas nilai mengakui tujuan yang "benar," sah dalam diri mereka sendiri.
Dua cara penalaran ini tampaknya beroperasi secara terpisah. Cara yang efisien diakui secara induktif di kepala atau otak atau pikiran. Tujuan yang sah dirasakan secara deduktif di hati atau nyali atau jiwa. Rasionalitas instrumental menyediakan alat-alat intelektual  fakta-fakta dan teori-teori ilmiah dan teknologi  bersifat impersonal, bebas nilai. Rasionalitas nilai memberikan aturan yang sah  penilaian moral yang tampaknya memuaskan secara emosional, bebas dari fakta. Setiap masyarakat memelihara dirinya sendiri dengan menghubungkan cara-cara instrumental dengan nilai yang rasional. Bersama-sama mereka menjadikan manusia rasional.
Max Weber  menyatakan tindakan sosial, seperti halnya semua tindakan, mungkin ...: (1) rasional rasional (zweckrasional ), yaitu ditentukan oleh ekspektasi mengenai perilaku objek di lingkungan dan manusia lain; harapan-harapan ini digunakan sebagai "syarat" atau "sarana" untuk pencapaian tujuan yang dikejar dan dihitung sendiri oleh aktor; (2) nilai-rasional ( wertrasional ), yaitu, ditentukan oleh keyakinan yang sadar akan nilai demi kepentingannya sendiri dari beberapa perilaku etis, estetika, agama, atau bentuk lainnya, terlepas dari prospek keberhasilannya; ...
Demikian juga John Rawl mengakui bahwa individu memiliki kepentingan dan penilaian moral yang bertentangan. Kemudian membayangkan sekelompok orang dalam posisi asli hipotetis  dilucuti dari kepentingan dan kondisi pribadi  menyetujui nilai secara rasional pada institusi yang secara intrinsik adil, selamanya layak untuk ketaatan sukarela.
Maka kepemimpinan model wayang adalah  gagasan tentang rasionalitas instrumental tidak memberi cara untuk mengevaluasi rasionalitas dari tujuan,  dan keinginan itu sendiri, kecuali sebagai instrumen yang efektif dalam mencapai tujuan lebih lanjut yang diambil seperti yang diberikan.
Simpulannya maka Gaya kepemimpinan model wayang lebih menonjolkan efektivitas  instrumentalisasi dibandingkan rasionalitas, melalui  keyakinan dan perilaku yang bermakna; wujud tujuan manusia yang bebas fakta, dikorelasikan dengan cara yang efisien secara kondisional.//
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H