Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Veronica Koman; Analisis Intelligent dan Ancaman Keamanan Negara

5 September 2019   02:31 Diperbarui: 5 September 2019   13:08 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akibat tanpa penyebab yang dapat diketahui [hidden layer], itu diandaikan sama seperti secret operation intelligent. Jelas dari namanya secret operation intelligent memerlukan beberapa registrasi minimum [a] kemampuan fakultas akal budi, [b] kemampuan fakultas kesan indrawi, [c] kemampuan aesthetika atau mimesis; [d] kemampuan melakukan, dan [e] beyond effect.

Katakanlah kemampuan aesthetika atau mimesis atau kemampuan meniru menyamar tersembunyi terputus tanpa jejak, atau semacam chaos  atau dalam kecerdasan dilakukan melalui fuzzy system. Maka  hal ini didukung oleh apa yang disebut mengolah pada berturut-turut pada; suara, data, informasi, pengetahuan, dan meta pengetahuan.

Teknologi adalah mutlak sebagai upaya menciptakan kemampuan melakukan tindakan.  Tetapi teknologi disini berperan sebagai tiruan dalam artian semacam apa yang ditans substansikan pada panopticon  gagasan Jeremy Bentham.

  Apa itu panopticon  gagasan Jeremy Bentham. Adalah semacam alat yang efektif mengawasi dalam 1 fenomena  ruang dan waktu semua hal terpasang semacam cctv atau mata-mata. Mata-mata dimaksudkan supaya ada remote control dalam mengawasi untuk menghasilkan 3 katagori; Hijau, kuning, dan merah ["Red Alert"].

Lalu dimana kemungkinan-kemungkinan seperti yang dikatakan dalam media masa adanya keterlibatan asing dalam kasus di Papua sebagai tanda semiotika   lampu merah menyala ["Red Alert"] dalam kepentingan kontelasi hegemoni akumulasi [knowledge and money],  idiologi, geopolitik, dan bisnis bertarung dalam kepentingan hubungan transaksional dalam artian lebih luas.

Analisis filsafat intelligent dengan mudah mampu menjawab dan membuat proposisi-proposisi, dengan dua pendekatan yakni pendekatan positif, negative, untuk menghasilkan benang merah dalam kondisi labirin kompleks  tetapi menghasilkan simpulan pada [a] korelasi [hubungan], dan [b] pengaruh, [c] moderating, [c, ] intervending atau [d] post factum.

Simpulan korelasi adalah hubungan bolak balik atau kerekatan peristiwa [event] baik before atau after.  Pengaruh adalah yang bersifat bebas [factor x] dengan kondisi tidak bebas [y]; Moderating adalah factor antara mediasi   factor bebas x, dan  kondisi tidak bebas [y].

Posisi moderating adalah kondisi yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara satu kondisi satu dengan kondisi lainnya namun berada diluar mekanisme tatanan;  

Kondisional intervending kondisional  secara logis mempengaruhi hubungan antara kondisi bebas dengan tidak bebas menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Adalah ada yang disebut latent kondisional;

Konstruksi ini dibangun dengan sifat apa yang disebut post factum, bahwa data atau fakta yang sudah terjadi dianalisis, kemudian menemukan pola modus operandi dan persis disini ada disebut uji konsistensi signifikansi kondisi artinya logika dan fakta saling berhubungan atau kemudian disebut kesaman pola atau pengulangan sejarah. 

Sebaliknya bila post factum non signifikan berarti ada kesenjangan diantara logika dan fakta maka ini disebut paradox atau perubahan kontelasi dan permanian atau keunikan novelty modus tatanan. Dan persis disinilah kemampuan intelligent Negara  yang bersifat melampaui [beyond] diperlukan;//

*] Semua tulisan adalah bentuk pernyataan dalam topeng kata, dan keterselubungan multimakna [hipersemiotika]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun