Seperti dikutib dari Kompas.com - 18/12/2018, 12:35 WIB Kaleidoskop 2018, Daftar 29 OTT KPK Sepanjang 2018.  JAKARTA, KOMPAS.com  Sepanjang 2018, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat sejarah operasi tangkap tangan (OTT) terbanyak sejak lembaga tersebut berdiri pada 2002. Kepala daerah, penegak hukum, anggota Dewan, pejabat pajak, hingga kepala lapas satu per satu dicokok. Seperti menunggu giliran. Ketua KPK Agus Rahardjo bahkan pernah mengatakan, jika pihaknya memiliki tenaga yang cukup, KPK akan melakukan OTT setiap hari.
Kata Kunci adalah Ketua KPK Bapak Agus Rahardjo bahkan pernah mengatakan, jika pihaknya memiliki tenaga yang cukup, KPK akan melakukan OTT setiap hari. Pertanyaannya adalah bagimana mungkin kondisi Negara Berdasarkan Pancasila, dimana Dasar Negara pada sila [1] Ketuhanan Yang Maha Esa.  Bahwa semua warga Negara Indonesia Percaya dan Taqwa kepada Tuhan Sesuai Agamanya masing-masing, demikan juga secara administrasi  di KTP ada agamanya dicantumkan dengan jelas;tetapi mengapa tidak taat dan patuh pada perintah Tuhan, Jangan Mencuri, dan Jangan Menginginkan Yang Bukan Hak Miliknya;
Setahu saya [mudahan saya salah], tidak ada satupun dokrin agama yang memperbolehkan manusia mengambil yang bukan haknya, atau katakanlah mencuri. Pada titik ini mungkin filsafat Nietzsche dan manusia Zaman Edan {Gila} sudah dimulai, dan terus meningkat di Indonesia. Â BerTuhan tetapi tidak mempraktikkan agama masing-masing. Beda tahu, paham pintar agama, dengan mampraktikkan dalam tindakan agama. Â Iman tanpa perbuatan adalah mati, demikian kata teman saya yang rajin belajar agama.
Pertanyaannya adalah bagimana memahami Zaman Edan {Gila} dengan melihat fakta tiap minggu selalu ada yang di Kandangin KPK pada para punggawa Negara, dan pelaku bisnis di Indonesia. Jawaban filsafat Nietzsche adalah kita semua telah membunuh Tuhan, Tuhan telah mati, dan kita semua membunuhnya. Metafora yang sangat dalam artinya orang atau manusia berTuhan, tetapi tindakannya sama sekali tidak mencermihkan manusia beriman, mencuri mengambil yang bukan haknya, makan uang haram, uang panas, korupsi, kolusi, nepotisme, penyalahgunan jabatan, jual beli jabatan, fee proyek, dan seterusnya adalah tindakan manusia yang tidak berTuhan, Atau filsafat Nietzsche menyatakan ["Kita Semua adalah Pembunuh Tuhan], dan Kita Semua Memasuki Zaman Edan [era kesintingan].
Pada tulisan di Kompasiana ini saya membahas filsafat Nietzsche tentang Kematian Tuhan, dan Zaman Edan. Pada  The Gay Science oleh Friedrich Nietzsche adalah kumpulan renungan yang ditulis ahli tentang seni, agama, Tuhan, sastra, psikologi manusia, perbedaan antara jenis kelamin, pemikiran, ilusi pikiran kontemplatif, kehendak bebas, aktor, dan moralitas.
Nietzsche membenci pemikiran sistematis, ia menolak tradisi filsafat Inggris dan tradisi Jerman. Desakan untuk mengkategorikan informasi adalah upaya utama para pemikir ini dan bukan karena ia menolak cara berpikir ini sebagai tidak berguna, tetapi  itu fatal. Dia menunjukkan  konsepsi manusia  tentang sebab dan akibat dan kebajikan tidak terbukti dengan sendirinya maupun logis.
Nietzsche menganggap dirinya seorang seniman dan menganggap  pendengarnya  seniman. Kesamaan yang dimiliki para seniman adalah subjek yang banyak dibahas dalam buku ini. Dia memberi tahu manusia  tentang tempat yang disukai para seniman, dan tempat yang ingin mereka hindari dengan cara apa pun. Dan dia mengirim saran berharga kepada siapa saja yang ingin hidup kreatif.
Masih banyak yang harus manusia  pelajari dari para seniman, yang pada kenyataannya, terus-menerus peduli dalam merancang penemuan dan artifisial seperti itu. Untuk menarik diri dari sesuatu sampai seseorang tidak lagi melihat banyak dari mereka, sampai seseorang bahkan harus melihat sesuatu ke dalamnya, untuk melihatnya sama sekali  atau untuk melihatnya dari samping, dan seperti dalam bingkai  atau untuk menempatkannya begitu  mereka sebagian menyamarkan diri mereka sendiri dan hanya mengizinkan pandangan perspektif  atau untuk melihatnya melalui kacamata berwarna, atau dalam cahaya matahari terbenam  atau untuk melengkapi mereka dengan permukaan atau kulit yang tidak sepenuhnya transparan: manusia  harus mempelajari semua ini dari seniman, dan lebih bijaksana dari mereka. Karena kekuatan mereka yang baik ini biasanya berhenti bersama mereka ketika seni berhenti dan kehidupan dimulai; kami, bagaimanapun, ingin menjadi penyair kehidupan manusia , dan pertama-tama dalam hal-hal terkecil dan paling umum.
Pada teks The Gay Science, Nietzsche. Di sini  Nietzsche berbicara tentang ketidaklengkapan kehidupan seniman, karena tergoda untuk menyingkirkan diri dari kenyataan baik dengan hidup secara kontemplatif atau melarikan diri sepenuhnya ke dunia imajinasi seseorang. Tetapi perlu diingat  selain dari pengejaran yang lebih tinggi ini, manusia  juga mengendalikan nasib manusia ,  manusia  memiliki peran aktif untuk dimainkan dalam pembentukan kehidupan.
Saya [Nietzsche] pikir para seniman sering tidak tahu apa yang dapat mereka lakukan yang terbaik, karena mereka terlalu sombong, dan telah menetapkan pikiran mereka pada sesuatu yang lebih tinggi daripada tanaman kecil itu, yang dapat tumbuh dengan sempurna di tanah mereka, segar, langka, dan cantik Nilai akhir dari kebun dan kebun anggur mereka sendiri sangat diremehkan oleh mereka, dan cinta serta wawasan mereka tidak memiliki kualitas yang sama.
Karakternya lebih mencintai dinding besar dan lukisan dinding yang berani! Dia gagal untuk melihat  rohnya memiliki rasa dan kecenderungan yang berbeda, dan lebih suka duduk diam di sudut-sudut rumah yang hancur: tersembunyi dengan cara ini, disembunyikan bahkan dari dirinya sendiri, dia di sana melukis karya agung yang tepat, yang semuanya sangat pendek , seringkali hanya satu batang panjangnya, - hanya ada dia menjadi cukup baik, hebat, dan sempurna, mungkin hanya ada. - Tapi dia tidak tahu itu! Dia terlalu sombong untuk mengetahuinya.