Episteme Eric Voegelin [1]

Menguasai pemikiran Voegelin adalah membutuhkan waktu lama. Eric Voegelin menganggap pembaca kurang lebih akrab dengan materi, atau setidaknya memiliki pemahaman tentang sejarah, filsafat, teologi, psikologi, dan sosiologi. Pengetahuan membaca bahasa Latin, Yunani, dan Eropa modern membantu. Seseorang hanya dapat membaca Voegelin dengan pengertian jika seseorang membaca lebih dari beberapa yang lain. Selain itu, Eric Voegelin sering merasa harus memperkenalkan istilah teknis baru atau menggunakan istilah lama dengan cara baru. Kesulitan lebih lanjut berasal dari sifat restoratif dari karyanya yang mengharuskan siswa sekolah konvensional untuk mendekati topik-topiknya dengan cara yang segar   terutama sulit bagi individu yang kurang gizi kekurangan fondasi filsafat agama.

 Karya Eric Voegelin ditolak oleh sebagian besar sekularis dan liberal. Empat puluh tahun yang lalu karyanya diadopsi secara sederhana oleh kaum konservatif era komunis. Dan dia tidak dianut oleh sejarawan atau teolog atau ilmuwan politik atau filsuf karena mereka tidak dapat merangkulnya dalam bidang spesialisasi mereka. Dia tetap menjadi orang luar  seperti halnya orang yang telah mengembangkan kesadaran reflektifnya dalam keterbukaan ke Tanah Suci.

Literatur sekunder tentang Voegelin telah menjadi industri. Di antara indikasi keterlibatan dengan karya Voegelin adalah halaman 305 Eric Voegelin: International Bibliography 1921-2000 . Pusat penelitian Voegelin telah didirikan di universitas-universitas di Amerika Serikat dan Eropa. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa mulai dari Portugis ke Jepang dan edisi Cina Order and History baru-baru ini diterbitkan. 34 volume yang Dikumpulkan Karya Eric Voegelin serta banyak karya sekunder oleh para sarjana kontemporer yang diterbitkan oleh The University of Missouri Press, St Augustine's Press , dan Eric-Voegelin-Archiv dari Ludwig Maximilians-Universitat .

Bersambung