Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pudis Senjata Dayak yang Mematikan

9 Juli 2019   11:36 Diperbarui: 9 Juli 2019   23:29 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena tidak bisa disembuhkan maka ada cara menangkalnya bahwa semua makanan minuman dimanapun baik dipesta diwarung, tempat umum,  atau disajikan harus diputar balik posisinya dengan membaca mantra terbalik, maka pudis tersebut tidak memiliki khasiat lagi. Selajutnya cara menjamah makanan juga dengan cara tertentu maka pudis menjadi netral tak memiliki fungsi apapun.

Wadian Dayak Asli Kaharingan dipastikan menguasai pudis. Pudis  adalah 1 cari dari 1001 cara kemampuan kebudayaan dalam upaya seni mempertahankan hidup, dan hanya diturunkan, dipakai, dan dimanfaatkan dengan cara selektif, atau sangat hati-hati. Pudis tidak dimanfaatkan secara semborono, karena itu bagai manusia yang bisa diturunkan akhli pudis harus memiliki etika, bakat, dan mental yang baik. Bisa jadi 3 keturunan ilmu ini diketahui pudis tidak pernah dipakai sekalipun. 

Kalaupun diajarin cara bikinnya, seandainya sudah diturunkan jika moral manusia yang diwariskan jelak, mental buruk maka dipastikan pudis ini tidak bisa menyatu dengan dirinya. Bisa hilang dan lupa seluruh kata-kata mantranya atau salah saji dalam instrumennya.  Pudis sekalipun bisa dipakai sebagai senjata yang mematikan, tetapi secara metafisik dia tetap inheren dengan restu alam semesta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun