Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Episteme Pendidikan Intelligence Untuk Keamanan Negara [7]

28 Juni 2019   15:21 Diperbarui: 28 Juni 2019   16:03 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Episteme Pendidikan Intelligence Untuk Keamanan Negara [7]

Pada bagian tulisan ke [7] ini saya akan membahas tentang  kompetensi menyeluruh pada prasyarat manusia yang disebut Intelligence menjaga Keamanan Negara bahkan rerata kompetensi seluruh dunia sehingga bisa dianggap mungkin.  Maka membahas pada Intelligence menjaga Keamanan Negara diperlukan identitas atau ciri-ciri umum. Pada tulisan sebelumya sudah ada 12 kemungkinan syarat yang bisa diberlakukan umum mengenai pencirian tersebut. 

Tulisan ini adalah sebuah rangkaian benang merah dimana antara satu tulisan dengan tulisan lainnya saling melengkapi. Dan tidak mungkin memahami secara esensi tanpa memahami tulisan ini secara utuh dan komprenship.  Tulisan ini masih banyak hal yang tidak saya sampaikan karena tulisan ini memasuki wilayah public dengan pertimbangan etika dan benturan kepentingan.

Ke [13] Penguasan Senjata Biologi. Biological Warfare  dapat dianggap sebagai penggunaan organisme hidup atau bahan terkait yang dimaksudkan untuk menyebabkan kecacatan, penyakit, atau kematian pada manusia, hewan, atau tanaman  untuk tujuan yang tidak manusiawi atau kejahatan dunia. Instrumennya termasuk mikroorganisme patogen, racun dan zat bioaktif, yang dapat dipersenjatai, menggunakan sistem pengiriman militer dan sipil diseluruh dunia.

Kita paham semua bahwa dengan kemanjuan teknologi, dan perdagangan bidang ekonomi online [unicorn], disertai masuknya barang apapun ke suatu Negara memiliki potensi besar pada kemungkinan masuknya senjata kimia atau biologi pada suatu kawasan atau Negara. Negara Indonesia belum memiliki apa yang disebut Strategi Biodefense Nasional untuk mencegah masuknya Senjata Biologi dan Kimia yang dimasukkan dalam mengancam keselamatan warga Negara. 

Penggunaan sejata biologi dan kimia dengan tujuan secara efektif  harus ada kemampuan untuk melawan ancaman yang terjadi secara alami,  kejadian biologis yang tidak disengaja dan disengaja, maka intelligent harus memiliki kompetensi unuk untuk bertindak bagi negara, lokal, teritorial, dan entitas suku pemerintah daerah, praktisi, dokter, ilmuwan, pendidik, dan industri.  

Adanya  dugaan penggunaan senjata kimia dan biologi adalah flu burung ayam, termasuk  Akut virus   Sindrom (SARS), pandemi influenza, Ebola  tipe penyakit virus, dan penyakit virus Zika, miliki  mengungkapkan sejauh mana masing-masing negara  dan komunitas internasional perlu ditingkatkan  kesiapsiagaan dan sistem biosurveillance mereka untuk mendeteksi dan merespons krisis kesehatan.

Pendidikan intelligent masa depan harus mampu menjawab tantangan penggunaan dan penyalahgunaan sejata biologi, dan kimia ini dengan kompetensi mengelola pencegahan yang  lebih efektif untuk menilai, mencegah, mendeteksi, mempersiapkan, merespons, dan pulih dari  ancaman biologis, mengoordinasikan upaya biodefense dengan internasional  mitra, industri, akademisi, entitas non-pemerintah, dan sektor swasta, masyarakat stakeholders.

Model analisis intelligent bisa macam-macam cara bisa pakai analisis hulu, hilir, tengah, [before after event] pada aktivitas eksport import barang jasa, human traffic, urbanisasi, perambahan habitat, dan perjalanan yang meningkat dan lebih cepat, ditambah dengan sistem kesehatan yang lemah,  meningkatkan kemampuan penyakit menular untuk menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. 

Resistensi antimikroba, penyakit menular, dan kebangkitan dan penyebaran penyakit menular yang dulu terbatas secara geografis dapat membanjiri kapasitas respons dan membuat wabah lebih sulit dikendalikan. Wabah penyakit menular  bahkan di tempat-tempat paling terpencil di tanah airi dapat menyebar dengan cepat melintasi samudera dan benua, berdampak langsung pada totalitas populasi warga Negara  sehingga jangka panjang akan berdampak pada pelemahan Negara melalui bidang kesehatan, keamanan, dan kemakmurannya. Bahkan memungkinkan bubarnya sebuah Negara.

Kompetensi pendidikan intelligent pada masa depan harus mampu melakukan  keamanan hayati dan biosekuriti kemudian membuat system [PDCA atau Plan, Do, Check, Act"] berbasis manajemen risiko biologis dan penilaian risiko biologis, disertai  mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan, mencegah, dan menanggapinya, terlepas dari apakah  problem senjata biologis dan kimia  berasal  dalam negeri  atau di luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun