Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Analisis Intelligence dan Pemilu 17/4/2019

16 April 2019   17:03 Diperbarui: 16 April 2019   17:42 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis Intelligence Dan Pemilu 17/4/2019

Karena secara bakat bawan saya merasakan, dan memiliki intuisi, pengalaman sebagai pendidik dalam bidang artificial neural network [ANN], Fuzzy Logic, Expert System (ES), Artificial intelligence (AI)  dikaitkan dengan aspek lapisan bawah sadar atau saya sebut sebagai Hidden Layer. Memang tulisan ini tidak dimaksud untuk dipahami, dan sengaja dibuat demikian. Ada 3 lapisan yang bisa dipahami, penjelasan dalam metafora, hermeneutika, semiotika, dan hal-hal yang diluar teks itu sendiri, tetapi ada dalam teks itu sendiri

Ke [1] Secara umum Intelligence adalah kontestasi atau kontelasi tentang data, informasi, pengetahuan, sampai metapengetahuan yang memungkinkan diolah dibuat kemudian dipakai untuk tiga aspek [1] menjelaskan kondisi; [2] memprediksi, atau ounter-part untuk deteksi dini [early warning system]; dan [3] mengendalikan atau sebut kontra intelijen; [4]  kontra spionase. Maka dimana pun organisasi Negara, pemerintahan, perusahaan, dan entitas bisnis bisa dan mampu menguasi [mendominasi] untuk kepentingannya [utilitarian] hanya jika maka dengan menggunakan kemampuan Intelligence.

Ke [2] Intelligence mengingkatkan kita pada perang troya, tentang kemampuan menyusup dareh lawan, Dua naskah kuno mengenai dunia intelligence dideskripsikan pada troya. Perang ini paling terkenal adalah Illiad, dan Oddyssey karya Homerus. Iliad mengisahkan bagian dari tahun terakhir pengepungan Troya, sedangkan Odisseia menceritakan perjalanan pulang oddsey.  Inspirasi ini adalah episteme ilmiah rasional bagimana  dunia intelligence dirawat dipelihara, dikembangkan, dan mencari celah [atau kelemahan] titik kelemahan lawan, atau menggunakan kawan, demi tujuan harapan dan cita-cita;

Ke [3] Kata Jendral Douglas MacArthur (lahir 26 Januari 1880- meninggal 5 April 1964; bahwa Aku tak dapat memerangi mereka, kalau tak melihat mereka" Atau di Indonesia apa yang dikatakan pada kata-kata 'I Shall Return' yang dalam bahasa Indonesia berarti 'Aku Akan Kembali'. Sejarah memperlihatkan tindakan Jendral Mac Arthur pada tugu bersejarah yang terletak di puncak Ifar Gunung Sentai Papua. Tugu   Perang Dunia II ini didirikan oleh pasukan sekutu Amerika yang pada saat itu dipimpin oleh Jendral Mac Arthur. Dan Jendral Mac Arthur benar-benar kembali dengan strategi perangnya   membuatnya berjaya dengan nama strategi perang 'lompat katak'. Tidak dapat dipungkri bahwa posisi jendral Arthur adalah keberhasilan pada data dan kemampun intelligence oleh peewira intelijennya, major-general Charles A. Willoughby. Charles Andrew Willoughby adalah seorang jenderal besar di Angkatan Darat A.S.,   menjabat sebagai kepala intelijen Jenderal Douglas MacArthur selama sebagian besar Perang Dunia II dan Perang Korea.

Maka kata sederhana dalam dunia intelligent adalah "presisi" dan "efisiensi" dan mebuat ketidakdugaan. Atau dalam istilah lain adalah ketepatan "mempercepat tercapainya kemenangan sedangkan jumlah pengorbanan biaya dapat dikurangi". Kemampuan intelligent dan spionase MacArthur terhadap dirinya sendiri sebagai "Tindakan memperoleh, mengirim, mentransmisikan, berkomunikasi, atau menerima informasi tentang pertahanan nasional dengan maksud, atau alasan untuk informasi tersebut dapat dipercaya digunakan untuk keuntungan Negaranya.

Ke [4] Paradoks intelligent adalah persoalan defector (pembelot), karena sifat pekerjaan yang diliputi kerahasiaan. Ini adalah problem yang selalu muncul dan paling mudah adalah menggunakan instrumentaliasai gender [wanita].  Pada pengalaman  negara yang gencar melakukan spionase, maka   memiliki banyak agen dan intel yang mereka tempatkan di luar negeri. Agen atau intel tersebut ada yang berstatus 'resmi' di bawah perlindungan korps diplomatic, di kantor kedutaan di negara asing untuk menjalin hubungan   dan menjaring informasi dari otoritas atau figur penting di negara setempat. 

Ada juga pula agen atau aset sipil intelijen alias intel yang berstatus 'rahasia', tidak resmi dan tanpa perlindungan diplomatik. Screat operation beroperasi secara diam-diam, di bawah radar pantauan, dan menggunakan identitas palsu. Paradoks muncul ketika manusia disebut intelligent tadi melakukan apa yang disebut sebagai agen ganda, membelot tidak setia pada bangsa negaranya, atau membocorkan informasi rahasia ke pemerintah negara asing. Alasannya bisa psikilogi, ekonomi, martabat, atau ketidaksadaran yang tidak mampu dikendalikan bahkan keselamatan kelompok demi terbebas dari jerat hukum. 

Kasus Alexander Perepilichnyy, Sergei Skripal, Alexander Litvinenko adalah contoh paradox pada tugas penugasan intelligent.  Sipionase memiliki adalah tindakan untuk memperoleh (biasanya melalui metode rahasia) informasi yang tidak ingin dimiliki oleh musuh. Spionase secara inheren bersifat rahasia , dan pemegang informasi yang sah dapat mengubah rencana atau mengambil tindakan pencegahan lain begitu diketahui informasi tersebut berada di tangan yang tidak berwenang. Atau disebut "tradecraft" yang digunakan untuk mengumpulkan informasi ini. 

Seorang pembelot adalah orang yang menyerahkan kesetiannya kepada satu negara dengan imbalan kesetiaan kepada negara lain, dengan cara yang dianggap tidak sah oleh negara pertama. Secara lebih luas, melibatkan meninggalkan seseorang, , atau doktrin yang mengikat seseorang dengan ikatan tertentu, karena kesetiaan atau kewajiban.

Ke [5] fase paling berbahaya adalah   intelligent adalah persoalan defector (pembelot), telah melalukan dengan sukses  dapat memasuki dan melakukan pelanggaran 'memata-matai' , untuk tujuan apa pun yang menguntungkan sekaligus merugikan keselamatan atau kepentingan Negara. Kemampuan pendidikan dengan sukses dapat (a) mendekati, memeriksa, melewati atau di lingkungan, atau memasuki tempat terlarang, [b] dapat sukses membuat sketsa, rencana, model, atau catatan yang dihitung menjadi atau mungkin atau dimaksudkan untuk secara langsung atau tidak langsung berguna bagi musuh; atau [c]memperoleh, mengumpulkan, mencatat, atau menerbitkan, atau mengomunikasikan kepada orang lain kata rahasia [sandi] apa pun, atau kata sandi, atau sketsa, rencana, model, artikel, atau catatan, atau dokumen lain yang dihitung sebagai atau mungkin atau dimaksudkan untuk secara langsung atau tidak langsung bermanfaat bagi musuh.

Proposisi intelligent adalah semua adalah musuh, atau setidak-tidakya "musuh" tampaknya berarti musuh potensial, sehingga secara teoritis dapat mencakup semua pemerintah, dan kepentingan asing asing]; atau [d]  "persiapan tindakan" apa pun untuk memata-matai, atau meminta, menghasut, berusaha membujuk, atau membantu dan bersekongkol dengan orang lain untuk melakukan kegiatan mata-mata;

Ke [6] Kecerdasan manusia klandestin adalah kecerdasan yang dikumpulkan dari sumber manusia  menggunakan metode [memesis] melibatkan pengaksesan tempat penyimpanan informasi yang diinginkan, atau pengaksesan objek atau orang-orang yang mengetahui informasi tersebut dan  membocorkannya melalui system tertentu kemudian beberapa tingkat mata-mata, personel pendukung, dan pengawas. 

Tiap sel-sel tersebut berjalan terpisah pengetahuan berbeda, memisahkan, menghalangkan jejak, tetapi dapat menemukan pola keterikatan dengan jelas, lengkap, dan  memiliki 3 lapisan ganda. Penugasan tanpa pola untuk menemukan pola, dengan pola menemukan pola [konsistensi], dengan pola mencari pergeseran pola, pola dengan pola, non pola dan non pola untuk menemukan probaliitas dan kemungkinan. 

Dan hasilnya berakhir harus bersifat [beyond] atau melampaui pola sehingga memiliki keunggulan. Maka memahami Kecerdasan manusia klandestin wajib menguasai ilmu [memesis] tanpa ilmu ini tidak mungkin pendasaran awal bisa pemetaan bisa dilakukan dalam penugasan;

Terakhir lalu apakah isi tulisan ini dikaitkan dengan Analisis Intelligence Dan Pemilu 17/4/2019 besok hari yang akan dilaksanakan. Jawabannya adalah ada dalam istilah Indonesia Kuna atau Jawa Kuna, yakni "weruh sak durunge  winarah" (mengetahui segala  sesuatu sebelum peristiwa itu terjadi). Dan yang memiliki jawaban tersebut adalah pada Kecerdasan manusia klandestin ["Intelligence"] yang ada didunia ini. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun