Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Analisis Intelligence dan Pemilu 17/4/2019

16 April 2019   17:03 Diperbarui: 16 April 2019   17:42 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ke [5] fase paling berbahaya adalah   intelligent adalah persoalan defector (pembelot), telah melalukan dengan sukses  dapat memasuki dan melakukan pelanggaran 'memata-matai' , untuk tujuan apa pun yang menguntungkan sekaligus merugikan keselamatan atau kepentingan Negara. Kemampuan pendidikan dengan sukses dapat (a) mendekati, memeriksa, melewati atau di lingkungan, atau memasuki tempat terlarang, [b] dapat sukses membuat sketsa, rencana, model, atau catatan yang dihitung menjadi atau mungkin atau dimaksudkan untuk secara langsung atau tidak langsung berguna bagi musuh; atau [c]memperoleh, mengumpulkan, mencatat, atau menerbitkan, atau mengomunikasikan kepada orang lain kata rahasia [sandi] apa pun, atau kata sandi, atau sketsa, rencana, model, artikel, atau catatan, atau dokumen lain yang dihitung sebagai atau mungkin atau dimaksudkan untuk secara langsung atau tidak langsung bermanfaat bagi musuh.

Proposisi intelligent adalah semua adalah musuh, atau setidak-tidakya "musuh" tampaknya berarti musuh potensial, sehingga secara teoritis dapat mencakup semua pemerintah, dan kepentingan asing asing]; atau [d]  "persiapan tindakan" apa pun untuk memata-matai, atau meminta, menghasut, berusaha membujuk, atau membantu dan bersekongkol dengan orang lain untuk melakukan kegiatan mata-mata;

Ke [6] Kecerdasan manusia klandestin adalah kecerdasan yang dikumpulkan dari sumber manusia  menggunakan metode [memesis] melibatkan pengaksesan tempat penyimpanan informasi yang diinginkan, atau pengaksesan objek atau orang-orang yang mengetahui informasi tersebut dan  membocorkannya melalui system tertentu kemudian beberapa tingkat mata-mata, personel pendukung, dan pengawas. 

Tiap sel-sel tersebut berjalan terpisah pengetahuan berbeda, memisahkan, menghalangkan jejak, tetapi dapat menemukan pola keterikatan dengan jelas, lengkap, dan  memiliki 3 lapisan ganda. Penugasan tanpa pola untuk menemukan pola, dengan pola menemukan pola [konsistensi], dengan pola mencari pergeseran pola, pola dengan pola, non pola dan non pola untuk menemukan probaliitas dan kemungkinan. 

Dan hasilnya berakhir harus bersifat [beyond] atau melampaui pola sehingga memiliki keunggulan. Maka memahami Kecerdasan manusia klandestin wajib menguasai ilmu [memesis] tanpa ilmu ini tidak mungkin pendasaran awal bisa pemetaan bisa dilakukan dalam penugasan;

Terakhir lalu apakah isi tulisan ini dikaitkan dengan Analisis Intelligence Dan Pemilu 17/4/2019 besok hari yang akan dilaksanakan. Jawabannya adalah ada dalam istilah Indonesia Kuna atau Jawa Kuna, yakni "weruh sak durunge  winarah" (mengetahui segala  sesuatu sebelum peristiwa itu terjadi). Dan yang memiliki jawaban tersebut adalah pada Kecerdasan manusia klandestin ["Intelligence"] yang ada didunia ini. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun