Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Arloji Paley untuk Menjelaskan Tuhan [1]

5 April 2019   18:29 Diperbarui: 28 April 2019   23:29 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

William Paley berusaha menerapkan argumen rasional dengan alasan bahwa akal cukup untuk menjawab banyak argumen agama, dan Paley mengambil posisi yang berlawanan dari para 'deis' dalam hal Paley berpegang pada titik bahwa wahyu mendukung kesimpulan yang ditarik dari akal. 

Salah satu wahyu atau anggapan terpenting yang diambil agama bahwa motif yang memadai harus diberikan kepada kebajikan dengan sistem imbalan dan hukuman di masa depan di akhirat, sebuah gagasan yang hanya disediakan oleh kredibilitas iman agama-agama.

Deisme (berasal dari bahasa Latin "deus" yang berarti "Tuhan") adalah kepercayaan filosofis yang menyatakan Tuhan ada sebagai suatu Sebab Pertama yang tidak bersebab, yang bertanggung jawab atas penciptaan alam semesta, tetapi kemudian tidak ikut campur dengan dunia yang diciptakan-Nya.

William Paley pada buku Natural Theology didukung dengan argumentasi pada hal  paling terkenal dari para pemikir pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 yang terlibat dalam pengejaran dan pengembangan "teologi natural". 

Proyek para teolog kodrati, sebagaimana dicatat, melibatkan perpindahan dari yang dapat diamati dan diciptakan ke yang tidak dapat diamati dan tidak diciptakan, yaitu, Allah. 

Pada permulaan dengan asumsi keberadaan Tuhan dapat dibuktikan, dan karenanya atribut-Nya dijelaskan, proyek ini tidak melakukan apa pun untuk memajukan kepercayaan pada agama-agama, yang masih tetap menjadi subjek pewahyuan. Teologi William Paley secara mendetail, buktinya tentang keberadaan Allah, dan beberapa pembahasannya tentang sifat-sifat Allah.

William Paley menyatakan bahwa  alam semesta seperti jam arloji itu pasti memiliki pembuat kemudian dapat memahami konstruksinya, dan merancang penggunaannya.  William Paley  mengandaikan jika  berjalan di pedesaan dan terhuyung-huyung kaki kena beberapa  batu, maka tidak ada keberatan untuk mengandaikan bahwa batu itu telah ada di sana sejak awal waktu atau tanpa diketahui waktunya. 

William Paley kemudian mengubah objek menjadi arloji: seandainya saya telah menemukan sebuah arloji di tanah, dan harus ditanyakan bagaimana arloji itu berada di tempat itu, saya seharusnya tidak memikirkan jawaban yang sebelumnya saya berikan, bahwa, untuk apa pun yang saya tahu, arloji itu mungkin selalu ada di sana. 

Namun mengapa jawaban ini tidak berlaku untuk arloji atau batu. Untuk alasan ini, dan untuk yang lain, yaitu ketika   memeriksa arloji yang kita rasakan (apa yang tidak dapat ditemukan di batu), beberapa bagiannya terkenal disatukan untuk suatu tujuan. 

Pada posisi ini lah dapat disimpulkan bahwa alam semesta yang diandaikan sama dengan arloji  itu pasti memiliki pembuat yang memahami konstruksinya, dan merancang penggunaannya secara tepat akurat dan reliabel. Kebaikan Tuhan dibuktikan oleh sifat menguntungkan dari alat yang dirancang oleh-Nya atau dalam metafora arloji.

Argumen pembuat jam analog atau teleologis William Paley atau menganggap Universe/Alam Semesta dibuat sketsa bersama dengan beberapa keberatan atas alasannya.  "Jika saya menemukan sebuah batu dan bertanya bagaimana itu bisa sampai di sana, akan sulit untuk menunjukkan bahwa jawabannya, itu telah diletakkan di sana selamanya tidak masuk akal. Namun ini tidak benar jika batu itu menjadi arloji". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun