Sebaiknya gagasan harus memberikan kontribuasi untuk pelajaran bersama melalui pemberian syilogisme pemecahan masalah, dan membangun logika akal sehat demi Indonesia lebih baik; atau istilah Jeremy Bentham sebagai wujud kebaikan bersama dalam jumlah lebih banyak atau "The greatest happiness of the greatest number".
Ke [3] Dengan mengamati beberapa bulan terakhir, saya merasa prihatin terutama pada tulisan Kampanye Politik. Yang lebih dominan memberikan gagasan atau memiliki kecenderungan pada uapaya "merendahkan martabat manusia"; Â kurang mendidik atau dalam istilah paradox media "bad news is good news". Â
Ingat pepatah nenek moyang Kuna "Gajah di pelupuk mata tidak tampak, kuman di seberang lautan tampak". Atau dalam Injil Lukas 6:41. Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?.
Lalu apakah tulisan warga Kompasiana yang menyatakan opini gagasan atau tulisan dengan mudah dan gampang [bertentangan dengan 4 tahapan episteme  idial Platon] adalah bentuk Gajah di pelupuk mata tidak tampak, kuman di seberang lautan tampak". Jawabannya tidak seorangpun tahu, karena itu adalah isi hati para penulis  masing-masing, dan tidak ada yang tahu isi hati orang lain kecuali dirinya dengan Gusti Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H