Berdasarkan dua kegunaan teori yakni (1) menjelaskan (explain) dan (2) memprediksi (prediction), dengan demikian juga di anggap gagal. Dalam ilmu pasti juga berlaku hal yang sama untuk teori umum Newton, Copernicus, Bohr (teori atom) dengan kerangka berpikir teori Popper harus di anggap gugur karena terdapat obeservasi menyimpang dari ramalannya dan tidak mampu menjelaskan fenomena.
Dengan menggunakan model paradigma Karl Popper, tentang paradigma ilmu yaitu kebenaran adalah kesementaraan, teori adalah kebenaran hipotetik. Problem induksi tidak ada simpulan umum dan mempunyai keterbatasan dan pada "nothinkness, dan nothinkness (terjadi anomali tanpa tapal batas= isi= kosong= isi; ada = tidak ada= ada = tidak ada).
Asas falsiabilitas (suatu pernyataan dapat dibuktikan salah; hukum ilmiah ilmu tidak hanya benar tapi dapat di uji untuk menyangkalnya; dapat memunculkan hipotesis baru, walau inti hipotesisnya tetap); Batas ilmu bukan ilmu; penyataan salah dapat dibuktikan salah, benar bisa jadi hanya bersifat umum; Kriteria ciri ilmiah, tidak ada perbedaan teori benar dan salah tetap informasi ilmiah.
Metode yang dipakai adalah: P1.....> TS.....> EE.....> P2....> TS ....>EE .....> P3 dan seterusnya. Artinya P1 = problem awal (penolakan terhadap teori yang ada); TS = tentatif solution (solusi penyelesaian teori); EE = error elimination (penyataan yang di tarik dari teori baru untuk diuji empirik/di coba alternative ; P2 = problem baru (teori baru yang bermasalah).
Alasan: problem muncul bila dugaan tak terpenuhi, problem manusia mengatur kembali masalahnya, kegiatan makluk hidup adalah memecahkan masalah agar dapat hidup, hidup adalah pemecahan masalah, asal usul kehidupan tidak dapat diterangkan dengan lengkap secara ilmiah (rasa, dan rasio).
Suatu pernyataan dapat dinyatakan salah apabila dapat di uji kebenarannya: teori tentang dunia: (1) dunia objektif/material; (2) dunia subjektif pikiran manusia, kenyataan dalam diri manusia; (3) dunia struktur objektif seperti bahasa, hukum, etika, seni, budaya. Kondisi demikian ilmu menemui kondisi di sebut error terms.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H