Demikian pula, Hume berpendapat   siapa pun yang memiliki gagasan kecantikan dapat mengenali kondisi di mana   menghitung suatu objek sebagai keindahan yang nyata secara nyata. Kondisi-kondisi ini adalah penampilan keindahan bagi mereka (1) yang rasanya halus ; (2) yang telah berlatih  (3) yang telah membuat perbandingan tertentu  (4) yang tidak memiliki prasangka  dan (5) yang pemahamannya masuk akal.
Maka pada kondisi (1), (2), dan (5) tampaknya seharusnya menjamin  objek dipahami memiliki semua dan hanya properti yang relevan secara estetis yang dimilikinya, sedangkan kondisi (3) dan (4) jelas seharusnya menjamin   sentimen yang dikalibrasi dengan benar muncul dari  objek saat digenggam atau diraba. Singkatnya,   mengambil keindahan objek agar tampak apa adanya, menurut Hume, kapan dan hanya ketika sentimen yang tepat muncul dari  objek yang digenggam dengan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H