Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Seni Mimesis [15]

11 Desember 2018   12:07 Diperbarui: 11 Desember 2018   12:12 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada dasarnya, bagaimanapun, kesenjangan antara pengalaman estetika dan penilaian estetika menghasilkan kesulitan penting untuk teori estetika karena ini selalu dirumuskan secara proposisional, dan karena itu tidak dapat sepenuhnya menangkap kekayaan pengalaman estetika langsung-pribadi pertama. Untuk kreditnya, Schopenhauer cukup jujur tentang batas-batas metodologis teori estetika, terutama dalam kasus musik (The World as Will and Representation  atau WWR I). Meskipun demikian,   berusaha untuk menawarkan hanya teori seperti itu dengan harapan  melalui itu ia dapat meyakinkan pembaca tentang "nilai penting dan nilai seni yang tinggi" (The World as Will and Representation  atau  WWR I, 294) dan  membantu pembaca memasuki ruang psikologis di mana   dapat memperoleh wawasan mendalam yang diberikan oleh alam dan seni rupa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun