Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerkop Muntilan, dan Katolik di Jawa

10 Desember 2018   10:21 Diperbarui: 10 Desember 2018   10:55 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri
Proses inkulturasi ini berjalan dengan budaya Jawa terutama di Muntilan dan  Mendut memiliki  ada versi doa Bapa Kami yang berbeda atau terjemahan doa  Bapa Kami, lagu "Ndhrk Dwi Maria", dan liturgy Ekaristi versi music  dalam bahasa Jawa.

Maka wajar jika pada kunjungan Kepausan Paus Yohanes Paulus II, saat berpidato di di stadion Kridosono Yogyakarta  tanggal 10 Oktober 1989, bahwa kedatangannya adalah untuk mengenang mereka yang telah meletakkan dasar iman bagi umat Katolik di Pulau Jawa, yaitu Romo  Van Lith dan dua orang muridnya, Mgr. Soegijapranata dan IJ Kasimo. Dan meja misa Kudus Paus Yohanes Paulus II ada tersimpan sampai hari ini di Museum Misi Muntilan. 

Museum ini adalah bentuk pengabdian dan apresiasi ini dapat dikunjungi di samping Gereja Santo Antonius Jalan Kartini Muntilan. Namnya Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner, "Fransiskus Georgius  Josephus Van Lith, SJ". Maka Van Lith telah merealisasikan pada  visi ordo ini "Ad Maiorem Dei Gloriam" atau Kehadiran kemuliaan Tuhan menjadi besar dan nyata.  Dan untuk mengenang kembali ketokohan Van Lith siapa saja bisa mengunjungi  Kerkop Muntilan.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun