Selanjutnya,  harus bertanya, mengapa cairan surgawi ini bergerak dalam vortisitas, seperti pusaran air. Klaim ini bertumpu pada prinsip II.33, di mana Descartes membuktikan  semua gerakan harus dalam bentuk sirkuit kontinyu. Karena semua ruang adalah plenum, agar A bergerak ke tempat B, B harus pindah ke tempat C dan C ke tempat D dan seterusnya. Ketika setiap tubuh kecil mengambil tempat yang lain di dalam cairan surgawi yang bergerak cepat, pusaran, berputar di ser pusat, terbentuk.
Descartes kemudian dapat menggunakan fisika vortisitas untuk menjelaskan fenomena teramati tertentu lainnya, khususnya gerakan relatif planet-planet. Planet-planet yang diposisikan menuju pusat pusaran alami bergerak di ser matahari tercepat, karena dalam pusaran pusaran tengah paling cepat. (Bayangkan pusaran air untuk memahami mengapa hal ini benar).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H