Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Analisis Literatur Cartesian, Principles of Philosophy [16]

9 Desember 2018   08:16 Diperbarui: 9 Desember 2018   08:56 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tubuh yang masuk akal berada di luar angkasa, hanya dalam arti  sebuah kapal ada di dalam air. Kapal dan air keduanya adalah tubuh yang berdiri dalam posisi relatif satu sama lain. Demikian pula, tubuh dan ruang yang masuk akal adalah kedua tubuh yang berdiri dalam posisi relatif satu sama lain. Kami tidak berkeberatan  sebuah kapal tidak dapat berada di air dengan alasan  dua benda akan berada di tempat yang sama pada waktu yang sama, jadi  tidak boleh berkeberatan dalam hal ruang dan badan yang peka juga.

Meskipun konsep yang terlibat mungkin berlawanan dengan intuisi, pekerjaan yang dilakukan Descartes dalam analisisnya tentang ruang dan tempat memungkinkan dia menarik banyak kesimpulan ilmiah yang penting. Pertama, analisis ini memungkinkan dia untuk berdebat di Bagian III  bumi tidak mengubah tempatnya, bahkan ketika menyajikan model heliosentris dari gerakan planet. 

Selain itu, ini memungkinkan Descartes untuk menyimpulkan (seperti yang dilakukannya pada II.20)  atom adalah ketidakmungkinan logis. Dengan "atom," Descartes berarti partikel materi yang tak terpisahkan. Alasan mengapa atom tidak mungkin adalah semua materi, tidak peduli seberapa kecil, harus diperluas. Apa pun yang diperpanjang, pada gilirannya, harus dapat dibagi. Oleh karena itu, tidak akan ada atom yang tak terpisahkan.

Definisi ruang sebagai tubuh juga memberi Descartes kesempatan untuk menolak pandangan skolastik yang sangat anti-naturalistik  bumi dan surga terdiri dari berbagai jenis materi. Kaum Scholastik percaya  zat-zat duniawi terdiri dari empat unsur (materi terestrial) sementara surga terdiri dari unsur kelima yang sempurna atau materi surgawi. Pandangan ini jelas membuat sains terpadu sangat sulit, karena itu mensyaratkan  benda-benda langit memiliki sifat yang benar-benar berbeda dari tubuh terestrial.

Argumen Descartes terhadap posisi ini memiliki dua tahap. Pertama dia membuktikan  perpanjangan dunia tidak terbatas. Di mana pun  membayangkan batas substansi fisik, ia mengklaim,  selalu dapat membayangkan  ada beberapa ruang di luar itu. Karena semua ruang diisi dengan substansi fisik, ruang ini juga harus diisi dengan substansi fisik. 

Jadi tidak ada batasan untuk perpanjangan substansi fisik.Sekarang dia telah membuktikan  perluasan dunia  tidak terbatas, dia dapat membuktikan  tidak ada hal yang seperti materi selestial. Materi yang sifatnya terdiri menjadi zat yang diperluas sudah menempati semua ruang yang bisa dibayangkan di dunia. Oleh karena itu, tidak ada ruang untuk jenis zat lain. (Zat mental dan Tuhan, tentu saja, tidak mengambil ruang fisik apa pun, jadi tidak perlu ada ruang tersisa untuk mereka.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun