Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Matakuliah Filsafat Ilmu Program Dokroral [S3]

2 Desember 2018   22:36 Diperbarui: 2 Desember 2018   22:52 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tulisan ini saya menjelaskan  singkat isi dan sasaran pembelajaran matakuliah Matakuliah Filsafat Ilmu Pogram Doktoral (S3) Ilmu Ekonomi Manajemen pada Universitas Mercu Buana. Bobot mutu adalah Kemampuan Investigasi Logika 40%; Kemampuan Retorika 30%; Kemampuan Dialektika 30%; disusul dengan Tugas Mandiri, dan Kelompok Membahas Jurnal Riset ; Reproduksi Produksi antara pikiran dengan fakta teramati (deduksi induksi); dan falsifikasi ilmu.

Kuliah minggu ke 2: Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami  (world view) -Dokrin Ilmu  Aristotle: dengan rincian materi  Doktrin Aristotle : Gnoseologis; * Doktrin Aristotle :  Tentang Metafisika; * Doktrin Aristotle :  Tentang Causa Proxima;  Doktrin Aristotle :  Tentang Makna Ada ; Doktrin Aristotle :  Tentang 10 Kategori; Doktrin Aristotle :  Tentang Substansi; Doktrin Aristotle :  Tentang Aktus dan Potensi; Doktrin Aristotle :Ruang dan Waktu; Doktrin Aristotle  - the golden mean; Doktrin  of Persuasion (Aristotle) : Ethos, Pathos & Logos;.

Kuliah minggu ke 3: Mahasiswa dapat mengetahui  (erklaren)  dan memahami  (verstehen): Kritisisme Immanuel Kant: Critique of Judgment (aesthetics );  Critique of Pure Reason (Pikiran) ; Critique of Practical Reason (moral). Dengan rincian materi Pemikiran Kant: Beberapa Istilah Penting; Pemikiran:  Critique of Pure Reason Kritik Akal Budi Murni/ Fakultas Akal Budi Manusia;  Pemikiran:Filsafat Transendental; Pemikiran Kant: Tiga Jenis Putusan (Judgment); Pemikiran Kant:  Ruang dan Waktu; Pemikiran Kant: Tahap-tahap proses Pengetahuan;   Pemikiran Kant :12 Kategori Transendental; Pemikiran Kant : "Saya Transendental"; Pemikiran Kant  : Dua Kesadaran Diri; Pemikiran Kant : Idealisme transcendental;  Pemikiran Kant : Siapa/Apakah "Saya Transendental"; Pemikiran Kant :Tentang Agnostisisme; Pemikiran Kant :Tiga argumentasi metafisika tradisional; Pemikiran Kant :Penolakan-penolakan Kant; Pemikiran Kant :Tiga Postulat Akal Budi Praktis Murni.

Kuliah minggu ke 3: Mahasiswa dapat mengetahui  (erklaren)  dan memahami  (verstehen): Dokrin Pemikiran Positivisme : Comte, Descartes, Hume: Metode Rasionalisme, Empirisme. Dengan rincian pokok bahasan: Pemikiran  Auguste Comte, Course of Positive Philosophy (1830); Filsafat Descartes;  Pemikiran  Descartes:  Problematika Metode; Pemikiran  Descartes : Metode intuisi dan deduksi; Pemikiran  Descartes: Keraguan Metodis; Pemikiran  Descartes:  Saya berpikir, maka saya ada; Pemikiran  Descartes:  Hakikat cogito; Pemikiran  Descartes: Bukan sebuah inferensi; Pemikiran  Descartes:  Substansi yang berpikir; Pemikiran  Descartes: Penjamin Kepastian Pengetahuan; Pemikiran  Descartes: Persepsi yang jelas terpilah-pilah;  Pemikiran  Descartes:  Tiga bukti eksistensi; Pemikiran  Descartes:  Argumen kausalitas; Pemikiran  Descartes:Bukti kedua: argumen kosmologis ;  Pemikiran  Descartes:  Bukti ketiga: argumen ontologis; Pemikiran  Descartes: Dualisme tubuh dan pikiran; Pemikiran  Hume:Program dan Metode; Pemikiran  Hume:Teori Pengetahuan;  Pemikiran  Hume: Kesan-kesan dan ide-ide; Pemikiran  Hume:Tiga prinsip asosiasi; Pemikiran  Hume: Pengetahuan dan Pengalaman; Pemikiran  Hume: Validitas metode induksi; Pemikiran  Hume: Teori Pengetahuan; Pemikiran  Hume: Kesan-kesan dan ide-ide; Pemikiran  Hume:Tiga prinsip asosiasi; Pemikiran  Hume: Pengetahuan dan Pengalaman; Pemikiran  Hume: Validitas metode induksi; Pemikiran  Hume:  Pengetahuan mengenai fakta dan relasi antaride-ide; Pemikiran   Hume: Penalaran sebab-akibat; Pemikiran  Hume:Politeisme Menuju Monoteisme.

Kuliah minggu ke 4. Mahasiswa dapat mengetahui  (erklaren)  dan memahami  (verstehen) tentang Explanation,  and Interpretation Tradition I: SDHG (Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, Gadamer)= Ontologi, Epistimologi Memahami Hermeneutical:  Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher;  Wilhelm Dilthey (1833-1911); Martin Heidegger (1889-1976), Hermeneutical Hans-Georg Gadamer (1900-2002).

Dengan rincian pokok bahasan; Methods  The Hermeneutical Circle; Hermeneutical  Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher; Hermeneutika Romantisme: Gramatikal dan Psikologis;  Hermeneutika Auslegung, Find Art, Divinature Verstain, Nacherleben; Hermeneutika Wilhelm Dilthey (1833-1911): Naturwissenschaften, Geisteswissenschaften; Hermeneutika Wilhelm Dilthey (1833-1911):  Innenleben, (eksplanasi),  (Understanding), life expression; Hermeneutika Martin Heidegger (1889-1976), Hermeneutik der Faktizitt": Verstehen adalah Metode Ekspresi Eksistensi;  eksistensi bersifat Phenomenology;  Hermeneutika Martin Heidegger : Hermeneutical Daseins, Syarat Memahami atau Mendunia adalah memilki Tubuh;  Hermeneutika Martin Heidegger: Dokrtin  Being and Time; Hermeneutical Ontologis  Hans-Georg Gadamer (1900-2002): Manusia Makluk Sejarah Ruang dan waktu atau Wirkung_sgeschichte (sejarah pengaruh); Prasangka  [pra-penilaian (Vorurteil); Asumsi dasar Wirkungsgeschichte; Hermeneutical Hans-Georg Gadamer (1900-2002):Peleburan fusi horizon, Heremenutika adalah pengalaman antara Aku dan Engaku; Dokrin Bildung.

 Kuliah minggu ke 5. Mahasiswa dapat mengetahui  (erklaren)  dan memahami  (verstehen) Mahasiswa dapat mengetahui  (erklaren)  dan memahami  (verstehen) tentang Explanation,  and Interpretation Tradition II: BRDH (Bultmann  Ricoeur, Derrida, Habermas) ; Rudlof Bultmann; Paul Ricoer:  Theory of Interpretation: Discourse and the Surplus Meaning; Jacques Derrida: Deconstruction is a critical the relationship  between text and meaning;   Jurgen Habermas: Wacana Emansipasi.  Dengan rincian pokok bahasan; Hermenutika  Paul Ricoeur : : Ada Fenomenologi  Pengakuan; Hermenutika  Ricoeur: Menafsir tak langsung (metode)  ke ontologis; Hermenutika  Ricoeur :Pemikiran kontemporer  (fenomenologi) adalah "Filsafat Kehendak" bersifat dialektika; Hermenutika  Ricoeur: Ada Fenomenologi  Pengakuan Kesadaran; Hermenutika  Derrida: Deconstruction akibat adanya oposisi binery; Hermenutika  Derrida: teks saling  Menodai; Hermenutika  Habermas:  percakapan dengan tulisan untuk memperoleh pemahaman; Hermenutika  Habermas: Kemampuan Putus Hubungan dengan Tradisi; Hermenutika  Habermas: Teori kritis berusahaputus teori tradisional;  Hermenutika  Habermas: Teori kritik Habermas  hermeneutika  antara obyektifitas subyektifitas,  saintis  filosofis, antara  ontentik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun